Mohon tunggu...
Johan Lamidin
Johan Lamidin Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis dan Jurnalis Freelance asal Pattani, Thailand

Aktivis dan Jurnalis Freelance asal Pattani, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Catalonia Sampai ke Patani

10 Maret 2019   08:12 Diperbarui: 10 Maret 2019   08:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: The Federation of Patani Students and Youth - PerMAS

27 Oktober 2017 yang lalu adalah hari bersejarah bagi warga Catalonia. setelah mayoritas anggota parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Spanyol. Pertarungan warga Catalan untuk memisahkan diri dari negara Spanyol. Dan mendirikan republik merdeka menjadikan isu global yang menguncang di media Internasional dua tahun lalu.

Tampaknya Spanyol sedang berseteru besar dengan Catalonia (Catalunya). Penyebabnya, dari awal Catalonia telah melakukan referendum pada 1 Oktober 2017. Dan hujung akhirnya dideklasikan kemerdekaan pada 27 October yang lalu, sementara tindak pandangan cemar Pemerintah Spanyol selalu tidak diterima dan menganggapnya ilegal karena tidak sesuai konstitusi.

Secara historis, Perjuangan di Catalonia telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mencaplok Barcelona. Sejak itu, nasionalis Catalan secara konsisten berjuang meraih otonomi dari Spanyol. Pada 1932, pemimpin Catalonia telah mendeklarasikan Republik Catalan. Saat itu, pemerintah Spanyol pun menyetujui undang-undang otonomi tersebut.

Kendati demikian, Catalonia merupakan daerah kaya dan menjadi pusat bisnis, keuangan, olah raga, dan seni. Warganya merasa berbeda kulturnya dengan Spanyol dan ingin mengelola daerah mereka sendiri. Pendapatan pajak cukup besar disetorkan kepada pemerintah pusat di Madrid, ibu kota Spanyol. Namun, efeknya dirasa kurang bagi kesejahteraan warga Catalonia.

Nasib Catalonia semakin krisis sejak Perdana Menteri Francisco Franco berkuasa, otonomi itu ditarik dari warga Catalan. Franco secara sistematis menekan semua upaya dan gerakan nasionalisme Catalan.

Di bawah kediktatorannya, sejumlah media saat itu bahkan menilai "pemerintah Spanyol berupaya membasmi seluruh institusi, bahasa, hingga mengeksekusi ribuan warga Catalan sebagai bentuk pemusnahan." Dalih pemerintah Partai Konservatif Spanyol adalah Konstitusi ditulis di bawah pemerintah Franco ini, Ada tertulis bahwa "Spanyol tidak dapat dipisah."

Justru Patani yang terkenal negara independent Kesultanan Melayu (1456) dulu, terletak dekat perbatasan Malaysia Utara dan sekarang dibawah Kerajaan Thailand bagian selatan sejak 1785 dan dipaksa bergabung sebagai bagian wilayah di bawah Kerajaan Thailand ulah Kolonialisme British dampaknya dari perjanjian antara British dan Siam(Thailand sekarang ) pada 10 Maret 1909. Patani ini juga tidak berbeda Catalonia yang mengalami nasib yang hampir sama, yang tak bisa menentukan nasib sendiri sebagai negara.

Demikian, Thailand sendiri memiliki kediktatoran semacam Spanyol langsung dari kekuatan militer Thailand. sejak konstitusi 1935 di bawah pengaruh Perdana Menteri 'Pridi Banomyong' tidak ada pasal undang-undang tersebut, Pridi adalah PM Thailand dari politis sipil yang pertama mendukung otonomi Patani. Namun sekarang konstitusi Thailand ditarik kembali pasal "Thailand tidak dapat dipisah"

Sementara di Catalonia, Setelah kematian Franco, perjuangan kemerdekaan Catalonia muncul kembali. Pada 2006 lalu, Spanyol memberikan wilayah itu status negara bagian dan kewenangan mengatur pajak sendiri. 

Namun, tidak lama Mahkamah Konstitusi mencabut keputusan ini pada 2010, dengan alasan, selama Catalan termasuk "warga negara" Spanyol, Catalonia tak bisa disebut sebagai bangsa atau negara. Hal demikian itu, pertempuran dari Catalania Ada beberapa isu yang mungkin memberi wawasan bagi warga Patani untuk menentukan masa depan mereka.

Photo: The Federation of Patani Students and Youth - PerMAS
Photo: The Federation of Patani Students and Youth - PerMAS
Jalan Penentuan Nasib Sendiri Tak Semudahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun