Apabila banyak usaha yang tutup sementara atau malah gulung tikar, saya tetap harus memikirkan bagaimana cara untuk bertahan dan berkembang di masa sulit ini.
Pengusaha dituntut tetap produktif, meskipun aktivitas dibatasi agar penyebaran virus COVID-19 berkurang dan korban jiwa tidak berjatuhan lebih banyak lagi.Â
Celah ide bisnis datang, tatkala pembatasan juga mempengaruhi aktivitas perkantoran dan usaha-usaha yang harus berhubungan antara satu sama lain agar perekonomian tetap berjalan.Â
Saya mulai mencari ide bagaimana cara menghubungkan orang-orang di mana pun, kapan pun dan bagaimana pun bentuk kegiatannya. Kemampuan saya menguasai bidang IT dan Multimedia, menjadi modal dasar untuk memaksimalkan konsep ide saya agar dapat terlaksana.
Pada tahun pertama dalam mengadapi pandemi ini, saya mulai melakukan inovasi dan mengerahkan daya kreativitas yang ada.Â
Kemudian timbullah ide untuk membuat kegiatan online sebagai alternatif solusi pertemuan secara virtual atau daring.Â
Agar lebih menarik dan tidak membosankan event virtual perlu didukung oleh fasilitas media digital yang memadai dan keterampilan menggunakan perangkat multimedia di era revolusi industri 4.0.
Ide yang awalnya terasa awam untuk dilaksanakan ternyata mulai mendapatkan respon positif dari orang sekitar.Â
Mereka yang sebelumnya belum pernah mulai melakukan kegiatan secara daring atau bahkan tidak pernah sama sekali berhubungan dengan teknologi semacam ini, mulai belajar. Selain karena tuntutan, sistem secara daring ini juga merupakan suatu kebutuhan.
Seiring dengan kebutuhan kantor untuk tetap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pegawainya, sekolah yang melakukan kegiatan belajar-mengajar secara daring, dan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra usahanya.Â
Bahkan banyak kegiatan pengajian, kegiatan sosial dan juga kegiatan pendidikan mulai mengadaptasi cara berkumpul dan berkomunikasi secara virtual ini.Â