Mohon tunggu...
amirhamsyah
amirhamsyah Mohon Tunggu... Administrasi - Terlatih bukan tertatih.

Saya suka menonton orang dari jarak yang aman, Saya ingin berpikir sendiri, menyukai kopi dan menggunakan kopi pilihan saya untuk Positive Self-Regulatory Purposes. Satu-satunya hal yang nyata. Saya percaya Tuhan yang Maha Esa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Ributkan Mak..

16 Juni 2021   08:37 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan disanjung yang Mak inginkan. Pujian dan penghormatan itu sudah pasti tidak Mak perlukan nanti. Mak hanya ingin agar kalian merasa bangga memiliki seorang ibu. Hingga akhir hidupku nanti, akan menjadi kenangan indah untuk kalian.

***

Andai saja Mak masih kuat memukul. Tentu sudah Mak tampar kamu saat ini, kamu cengeng. Kenapa menangis dan terus meneteskan air mata? Kamu harus kuat, jangan lemah dan tak punya wibawa. Karena nanti, kamu harus menghapus air mata dan kesedihan adik-adikmu.. Karena nanti kalian lah yg menggantikan Mak sebagai orang tua untuk adik-adik mu. Gantikan semua itu dengan doa-doa untukku.

Dikuburanku nanti, kamu harus tegar dan jangan memble seperti ini. Lihat Mak..! Bersemangatlah, berikan Mak senyuman terbaikmu. Seperti dulu, saat kamu masih kecil. Senyuman yang selalu Mak banggakan kepada semua teman tetangga Mak.

Tidak perlu khawatir dengan tulang berbungkus kulit yang kau lihat ini. Karena didalamnya masih ada Mak kalian, dengan semangat dan tekad berjuang seperti dulu. Sama dan tidak akan pernah berubah. Mak masih bersemangat untuk tetap hidup. Karena ingin melihat dan menimang cucu darimu. Pasti tidak akan jauh berbeda sepertimu waktu kecil.. menyusahkan namun membuat Mak senang dan tak oernah mengeluh.

Hanya saja, mungkin tubuh ini tidak sekuat jiwa didalamnya. Mungkin tangan dan kaki ini sudah lelah. Jantung ini mungkin perlu beristirahat. Hingga nanti ketika nafaspun sudah tah sanggup lagi Mak lakukan, biarkan mereka semua beristirahat untuk selamanya.

"Semoga semua anak-anakku tetap bersatu rukun dan kokoh, setelah nanti Aku sudah tidak ada lagi disamping kalian semua. Jalinlah tali silaturahim sesuai dengan kaidah dan aturan yg telah aku ajarkan kepada kalian semua. Kelak setelah Aku benar-benar meninggalkan kalian semua, Aku akan tetap dan selalu mendoakan Agar semua anak-anakku tetap akur dan baik-baik dalam menjalin hubungan kakak beradik sedarah dan sedaging " (Djaniyar)

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun