Mohon tunggu...
Amir Al Maruzy
Amir Al Maruzy Mohon Tunggu... Freelancer - blogger

Belajar Adalah Kunci Sukses.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyesuaian Diri Remaja

29 Agustus 2010   06:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 3188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_242856" align="alignnone" width="300" caption="Penyesuaian Diri (gambar diunduh dari google)"][/caption]

Latar belakang

Guru mempunyai tugas utama mendidik. Dimana dalam mendidik tersebut, seorang guru dituntut selalu mengedepankan skill sebagai seorang pendidik yang selalu siap mengajarkan ilmu yang sudah digelutinya selama bertahun-tahun di bangku kuliah.

Salah satu indikator demi keberhasilan tugas seorang guru adalah bagaimana ia memahami akan peserta didik yang dibinannya. Peserta didik atau yang lebih terkenal dengan sebutan siswa adalah obyek pendidikan dan pengajaran guru. Seorang siswa adalah individu-individu yang satu sama lain berbeda atau khas. Siswa pada umumnya berumur mulai 5- 12 tahun untuk SD, 12-14 tahun untuk SMP dan 14-17 tahun untuk SMA.

Pada tahap ini siswa sebagai individu mempunyai tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis/emosi.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka kami akan mencoba untuk membuat sebuah tulisan yang akan membahas tentang penyesuaian diri remaja.

Konsep dan Proses Penyesuaian Diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauhmana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat.

Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah suai.

Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat.

Karakteristik Penyesuaian Diri

-Penyesuaian diri secara positif

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

§Tidak menunjukan adanya ketagangan emosional

§Tidak menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologis

§Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi

§Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri

§Mampu dalam belajar

§Menghargai pengalaman

§Bersikap realistik dan objektif.

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk, antara lain :

§Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

§Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi

§Penyesuian dengan trial and error atau coba-coba

§Penyesuian dengan substitusi

§Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

§Penyesuaian dengan belajar

§Penyesuaian dengan inhibisi dan kontrol diri

§Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.

-Penyesuaian Diri yang Salah

Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu :

§Reaksi bertahan

ØRasionalisme, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakannya.

ØRepressi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tak sadar.

ØProyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain.

§Reaksi menyerang

ØSelalu membenarkan diri sendiri

ØMau berkuasa dalam setiap situasi

ØMau memilikinya

§Reaksi melarikan diri. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun