Penginapannya sendiri ada di dua lokasi, satu di dekat tempat makan terapung, dan satu lagi Depo MK. Pemandangannya pun cukup menarik dan sejuk.
Lalu, bagaimana untuk sampai ke Desa Wisata Jembangan ini?
Mudah saja, dari kota Kebumen, pengunjung bisa jalan ke arah timur sampai ketemu pombensin Wanayasa, lalu jalan lagi ke timur sampai ke pasar Seruni di kecamatan Alian, kemudian jalan ke selatan lagi sampai ketemu pertigaan dekat pombensin.
Kemudian belok ke timur menuju kecamatan Poncowarno, lalu ikuti plang menuju wisata Waduk Jembangan. Tenang saja, setiap pojokkan ada plang menuju lokasinya, jadi enggak perlu khawatir. Kalau bingung, tinggal buka google maps saja, nanti kan ketemu.
Waduk Jembangan juga merupakan Desa Wisata Ramah Berkendara. Karena walaupun lokasinya berada di ketinggian, tapi akses jalan sudah bagus karena sebagian besar sudah di aspal halus sampai ke lokasinya. Pombensin mini atau penjual bensin pun banyak berada di pinggir jalan.
Kalau yang dekat waduknya, pom mini ada di dekat pintu masuknya. Kemudian untuk bengkel pun kemarin saya lihat ada dua bengkel dekat lokasi wisata.
Nah, karena lokasi wisatanya ada di ketinggian, jadi pastikan cek kendaraan atau jika perlu diservis dulu supaya perjalanan lancar. Dan akan lebih mudah jika pakai motor, tapi pakai mobil pun bisa.
Pentingnya kreatifitas lokal di desa wisata untuk tingkatkan kualitas hidup masyakarat
Kreativitas dalam desa wisata akan menambah nilai jual tersendiri. Kalau di Waduk Jembangan, kreativitas yang ada terbukti meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dan mungkin ini bisa jadi jadi contoh desa wisata lainnya.
Festival Kreatif Lokal untuk memberdayakan ekonomi lokal
Demi meningkatkan kreatifitas lokal sebuah desa wisata, Adira Finance bekerjasama dengan kemenparekrafRI memiliki program bernama Festival Kreatif Lokal (FKL).