"ah dia anak nakal, pasti dia bukan orang baik dan suka mabuk mabukan"
Saya tidak langsung memvonis seperti itu, tapi saya pahami dulu dengan berpikir positif, bahwa apa yang saya pikirkan belum tentu benar, berpikir positif saja pokonya. Karena seperti saya singgung di atas, seburuk apapun orang pasti ada sisi baiknya. Sebaliknya, sebaik apapun orang pasti ada sisi buruknya, termasuk diri kita sendiri. Mungkin dia yang saya anggap nakal, pasti ada alasanya. Bisa jadi karena kurang kasih sayang dari orang tua, atau karena lingkungan sekitarnya, positif thingking saja.
Nah, karena saya selalu berpikir positif, kehidupan saya pun jadi lebih baik dan  lebih tenang. Saya jadi tidak suka berpikiran negatif tentang masa depan atau orang lain, ataupun memvonis orang sembarangan. Dan tentunya dari Energi Baik yang di hasilkan dari bepikir positif, perkataan yang keluar dari mulut saya pun jadi lebih terjaga, sehingga hubungan baik dengan orang lain pun semakin terjaga. Â
Energi baik itu layaknya gas bumi yang secara konsisten di distribusikan oleh perusahaan Gas Negara untuk kebutuhan masyarakat dan juga industri. Tanpa adanya adanya gas bumi, manusia pasti sulit menjalani kehidupan. Karena sekarang mau masak lebih mudah pake gas, mau jalan pake gas (bensin), dan banyak sisi kehidupan lainya yang begitu membutuhkan peranan gas bumi. Tanpa adanya gas bumi, bisa jadi, kita akan seperti di jaman purbakala. Maka dari itu, ayo sebarkan energi baik agar kehidupan pun jadi lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H