Mohon tunggu...
Ami Putri Fitriyani
Ami Putri Fitriyani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMK N 7 Semarang

Cukup diam dan lihat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanda Cinta Allah dan Hijrah

13 Maret 2023   09:55 Diperbarui: 13 Maret 2023   12:04 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tanda Cinta Allah dan Hijrah"
Dalam sebuah hadist yang shahih, Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam bersabda,
"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agama" (HR. Bukhari dan Muslim)
Hijrah banyak menjadi perbincangan tidak hanya di dunia nyata tetapi di dunia maya terlebih bagi kalangan muda. Hijrah diartikan berpindahnya seseorang dari satu tempat ke tempat yang lain, dari meninggalkan yang buruk dan melaksankan yang baik, dari yang suka maksiat menjadi suka taat akan perintah Allah Swt. Pada zaman Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam terdapat 3 fase hijrah. Yang pertama mendatangi kota Ethiopia yang dipimpin oleh Raja Habsyah yang menerima dengan baik kedatangan Rasulullah dalam menebarkan risalah, Kota Thaif dimana Rasulullah menghabiskan dengan ibu persusuannya namun ditolak mentah oleh penduduk Thaif, dan Kota Madinah bersama dengan pengikutnya sehingga bisa meluas ke seluruh penjuru dunia.
Selain itu ada kisah hijrah Nabi Musa bersama Bani Israil, dan pemuda ashabul kahfi yang diabadikan dalam Surah Al Kahfi. Sedangkan hijrah pada saat ini terdapat 4 fase. Yaitu berpindah dari nyaman ke aman, tinggalkan yang buruk, memperjuangkan iman, dan bukan hanya trend sesaat.  Sebutan "Hijrah" sangat dibanggakan oleh para pemuda, karena dengan itu mereka merasa dekat dengan Rabb yang menciptakan, mengenal Rabb yang menggenggam nyawa-nyawa hambanya dan mengenal Rabb yang Maha Kuat 'Al-Aziz', juga Maha Pemberi Hikmah 'Al-Hakim'. Disetiap kejadian yang kita alami di dunia ini.
Dalam kemauan melakukan hijrah ada 2 alasan, berdasarkan naluri dalam hati dan 1000 alasan.  Ada yang berbicara sendiri karena mengungkapkan isi hati. Cara lainnya bisa mendengar ceramah, atau bahkan mendengar nasehat dari orang terdekat. Kehidupan di dunia yang hanya satu kali usahakan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk dunia dan juga bekal di akhirat kelak. Selain itu melakukan hijrah dengan memiliki niat yang kuat dan lakukan semampu kita.
Ada sebuah kegembiraan bagi orang-orang yang beriman dan berhijrah. Bagaimana firman Allah Swt:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يُّهَا جِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَ رْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَا جِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
wa may yuhaajir fii sabiilillaahi yajid fil-ardhi murooghomang kasiirow wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihii muhaajiron ilallohi wa rosuulihii summa yudrik-hul-mautu fa qod waqo'a ajruhuu 'alalloh, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa

"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 100)

Hijrah merupakan suatu hal yang sangat prestise. Maka dari itu harus dipertahankan dan juga diperjuangkan. Karena tidak mudah untuk mendapatkannya, dan tidak semua orang dapat merasakan kenikmatannya.
Contohnya saja seseorang yang berhijrah penampilannya saja dan stop tanpa melanjutkannya lagi. Masih bingung mana yang salah mana yang benar,mana yang harus dijalankan dan mana yang harus ditinggalakan. Padahal berhijrah berhadapan langsung dengan Allah Swt.  Berhadapan dengan Rabb pencipta alam semesta ini. Memang bagus berhijrah dengan penampilan, tapi itu adalah grade terbawah dalam berhijrah. Apa yang bisa dibanggakan jika kita hanya sombong dan sibuk akan penampilan "Hijrah Kita" saja padahal kata Allah Iman belum masuk kedalam hati mereka.

Lalu bagaimana cara memulai berhijrah??
5 Tips untuk memulai berhijrah
1. Niat dan hati yang ikhlas
Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab radhiyallahu'anhu, dia berkarta, saya mendengar Rassulullah shallallahu'alaihi wassalam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdassarkan apa yang diniatkan". (HR Bukhari dan Muslim)
2.Bersihkan hati, jiwa, dan raga
Jika hati kita bersih maka Allah akan mudahkan kita ketahap selanjutnya untuk lebih beriman, sedangkan jika kita hanya fokus untuk penampilan dan juga fisik maka kita akan stuck dan tidak berlanjut ke tahap selanjutnya.
3. Akrabkan diri dengan 3 mutiara kehidupan.
Ada 3 mutiara kehidupan yang sering kali kita lupakan dalam kehidupan yaitu Al-Qur'an, masjid, dan sejarah orang-orang sholeh terdahulu.
4. Berkumpullah dengan orang-orang yang shaleh
Sering datang kedalam majlis ilmu dan juga memperbanyak teman-teman yang shaleh karena teman yang shaleh dapat mengingatkan kita untuk beriman kepada Allah dan menjadi banteng ketika kita futur.
5. Hijrah sekarang tanpa menunda-nunda
Alasan mengapa Allah Swt masih memberi kita kehidupan hingga hari dan detik ini
Jawab Imam Ghazali:
"Karena dosa kita terlalu banyak dan Allah masih mengizinkan kita untuk bertaubat."
Teruslah berhijrah, perbaiki diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik setiap harinya tidak ada kata terlambat jika masih diberi kesempatan untuk bernafas. Bukan berarti penampilan tidak penting. Terus memperbaiki diri tidak hanya penamilan,namun hati dan juga kebiasaan yang sesuai perintah-Nya dan sunnah Nabi Muhammad Saw. Jadi dalam proses berhijrah lakukan dengan step by step. Awali dengan perbaiki sholat, jika dulu sholatnya masih bolong-bolong dan sekarang sudah menyempurnakan amalan sholatnya. Dari yang dulunya belum menggunakan hijab, sekarang menutup auratnya dengan sempurna. Dan jika masih meninggikan suara dihadapan kedua orang tua, sekarang berganti memuliakan kedua orang tua yang merupakan pintu surga kita. Intinya kuatkan niat dan tujuan untuk menggapai rindho-Nya.
Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan kerindhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (kerindhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. Luruskan niat perbaiki dirilah karena Allah, bukan karena dia, makhluk Allah. Dalam berhijrah harus sabar dan kuat dalam menghadapi ujian dan rintangan. Karena perjalanan masih cukup panjang dan tetap istiqomah di jalan-Nya.

Wallahu a'lam bishawab


Sumber : Pentingnya melaksanakan hijrah
Identitas Penulis : Ami Putri Fitriyani, Pelajar SMK N 7 Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun