Berdasarkan yang pernah penulis terapkan di atas, bukan berarti penulis hidup tanpa aliran listik.Â
Penulis masih menggunakan listrik untuk keperluan sekeluarga sehari-hari seperti untuk penerangan, komunikasi, kulkas, laptop, pompa air. Untuk alat elektronik yang dipakai hanya sekali seminggu ada setrika dan blender.Â
Dengan daya listrik 900 watt, sebulan penulis hanya mengisi ulang listrik dengan membeli token seratus ribu rupiah.Â
Penulis pernah menggunakan dispenser karena anak masih bayi dan sering butuh air panas. Tagihan listrik bisa mencapai 150 ribu per bulan. Setelah tidak menggunakan dispenser, listrik hanya perlu 100 ribu perbulan.Â
Atas prestasi berhemat ini, rekan-rekan kerja penulis juga ikut menerapkan dan bangga merasakan manfaatnya. Pengalaman ini sangat subjektif, sekali lagi. Pengalaman berhemat listrik seperti apakah yang pernah Anda lakukan??Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H