Mohon tunggu...
Ami Prayogo
Ami Prayogo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan Pendidikan Khusus, Penulis

Pegiat sosial yang suka sharing. Konsultan pendidikan luar biasa / pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Bekerja menjadi pendidik di salah satu universitas swasta di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Cara Bertahan Hidup, Decluttering Energi Listrik di Jaman Serba Elektrik

20 Januari 2023   16:22 Diperbarui: 26 Januari 2023   17:00 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerjaan di rumah. (sumber: fully.com via kompas.com) 

Berdasarkan yang pernah penulis terapkan di atas, bukan berarti penulis hidup tanpa aliran listik. 

Penulis masih menggunakan listrik untuk keperluan sekeluarga sehari-hari seperti untuk penerangan, komunikasi, kulkas, laptop, pompa air. Untuk alat elektronik yang dipakai hanya sekali seminggu ada setrika dan blender. 

Dengan daya listrik 900 watt, sebulan penulis hanya mengisi ulang listrik dengan membeli token seratus ribu rupiah. 

Penulis pernah menggunakan dispenser karena anak masih bayi dan sering butuh air panas. Tagihan listrik bisa mencapai 150 ribu per bulan. Setelah tidak menggunakan dispenser, listrik hanya perlu 100 ribu perbulan. 

Atas prestasi berhemat ini, rekan-rekan kerja penulis juga ikut menerapkan dan bangga merasakan manfaatnya. Pengalaman ini sangat subjektif, sekali lagi. Pengalaman berhemat listrik seperti apakah yang pernah Anda lakukan?? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun