Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Membudayakan Silaturahmi dan Tolong Menolong

6 Mei 2022   14:16 Diperbarui: 6 Mei 2022   14:22 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi. Foto: Tamasia.co.id

Membudayakan Silaturahmi dan Tolong Menolong
Oleh aminuddin

SETELAH lebaran berangsur-angsur para pemudik akan kembali ke tempat asal mereka. Misalnya Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Tanah Air.

Selama mudik banyak hal yang telah kita lakukan. Di antaranya sungkem dengaan orangtua, bertemu saudara, sanak kerabat dan handai tolan.

Kita juga sempat berbagi ke sesama, walaupun kadar jumlahnya tidak seberapa.

Pertanyaannya adalah, setelah kita mudik dan kembali ke kota, pelajaran apa yang bisa kita petik?

Menurut hemat kami, ada 4 di antaranya.

Apa sajakah?

Berikut penjelasannya.

1. Silaturahmi

Setelah berada di kota, tali silaturahmi tetap berlanjut. Bukan cuma dengan warga di kampung halaman, tapi juga dengan sesama di kota.

Apalagi ada kecenderungan di kota-kota besar masyarakatnya nafsi-nafsi antara satu sama lain.

Kecenderungan ini berangsur-angsur kita pupus. Sesibuk apa pun kita mencari rezeki, tali silarurahmi tetap terjalin dengan baik.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

" ... dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS An-Nisaa' 1)

" Dan orang-orang yang menghubungan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (hubungan silaturahim dan tali persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk." (QS Ar-Ra'd 21).

2. Semangat Baru

Sekembalinya dari mudik tentu ada semangat baru dalam mencari kehidupan di kota.

Kita akan lebih bersemangat berusaha dan mengembangkan lebih lanjut usaha kita.

Baik itu usaha ke arah kehidupan duniawi maupun ukhrawi.

Selain menafkahi anak dan isteri agar bisa hidup layak, jangan lupa untuk menunaikan kewajiban yang telah diperintahkan Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

"Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu  kepada Rasul-Nya, dan berhati-hatilah." (QS Am-Maaidah 92)

3. Tolong Menolong

Membudayakan tolong menolong tanpa pamrih dan pilih kasih.

Banyak aspek yang bisa kita lakukan. Mulai dari hal yang kecil hingga besar.

Jika sesama kita telah membudidayakan tolong menolong, selain mendapat pahala dan keberkahan dari Allah SWT, juga semakin mengakrabkan kita dengan sesama.

Tidak ada lagi yang namanya lawan dan kawan. 

Semuanya saudara. 

Siap sedia membantu siapa saja yang memerlukan bantuan.

Firman-Nya :

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelangggaran." (QS Al-Maaidah 2)

4. Berbagi

Satu hal penting yang juga harus dibudayakan adalah berbagi.

Berbagilah kepada sesama apa yang kita punya. Tak mesti menunggu kaya dulu baru berbagi.

Banyak manfaat dari berbagi. Selain mendapat pahala dan keberkahan rezeki, juga bisa membantu sesama yang mengalami kesulitan hidup.

Firman-Nya :

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh." (QS Al-Munafiqun: 10).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun