Di antara seluruh masa yang telah disebutkan, masa sebelum kelahiran adalah masa yang amat sensitif. Masa itu seperti batu bata pertama yang akan menjadi bangunan pedidikan yang jika diletakkan  tidak lurus dan benar maka  bangunan akan mengalami kerusakan yang sangat. Dan perbaikan bangunan seperti  ini sangatlah sulit dan pelik -- untuk tidak mengatakannya mustahil.
Oleh karena itu, pihak pertama yang paling bertanggung jawab atas pendidikan anak adalah ayah dan ibu. Hendaknya mereka sedini mungkin memberikan perhatian dalam pendidikan anak. Hendaklah para orang tua memiirkan pendidikan anak mereka agar anak-anak merekaini  menjadi orang-orang yang taat dan takut kepada Allah SWT.
Selain masalah gizi (makanan), penting juga bagi para orang tua untuk mengawasi dengan ketat apa-apa saja yang didengar dan dilihat -- yang masuk ke otak -- sang anak. Satu ucapan kotor dan pemandangan yang buruk sudah cukup menggelincirkan  serta memalingkan seorang anak dari jalan yang lurus.
Masa kanak-kanak memiliki peran yang luar biasa. Pendidikan yang benar dan salah adalah mata air pe ting bagi baik dan buruknya seluruh umur seseorang. Â Seorang manusia selama hidupnya berbuat atas dasar akhlaknya sementara akhlak dan perilakunya terbentuk di masa kecilnya.
Dari minggu-minggu pertama kelahiran, saat-saat pemberian susu dan makanan, hari-hari dimana anak menjalani hidupnya dalam buaian kekerasan dan kekasaran atau pun cinta dan kasih sayang memberikan dampak kepada roh (jiwa) sang anak.
Jadi, hal penting yang harus diperhatikan bagi pendidikan anak yang shaleh adalah bahwa ayah dan ibu harus benar-benar menjaga perilaku mereka. Karena seluruh sikap dan ucapan mereka menjadi contoh bagi anak dan akan membentuk kepribadiannya kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H