Kami masih ingat saat ke Jakarta beberapa tahun yang silam.
Saat itu kami dan beliau termasuk isteri tercinta ikut menghadiri perkawinan keponakan kami di Jakarta.
Saat itu, beliau masih tampak sehat. Badan masih segar dan bugar. Berjalan kaki masih kuat.
Tapi kini beliau hanya bisa 'rebahan' di a tas tempat tidur. Tapi, bila kebetulan dia sendirian dan memerlukan sesuatu, maka dia ketuk dinding kamar atau dipan tempat tidur.
Tak lama kemudian masuklah isteri ter cinta atau siapa saja yang ada di rumah saat itu.
Kendati Kak Rozali sakit, anggota keluarga yang lain seperti isteri dan anak tetap menjamu kami dengan ramah dan penuh keakraban dengan beragam menu lebaran.
Mulai dari pempek segala rasa, fanta kaleng, kacang Bogor hingga kerupuk kempelang.
Kami berharap Kak Rozali sembuh sedia kala.Â
Doa dan harapan tentu masih terpanjatkan.
Semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik buat beliau dan bagi kita semua.