Pokoknya lengkaplah.Â
Tapi biasanya kami fokus dengan sop ayam.Â
Kenapa?Â
Karena begitu dihirup kuahnya, amboi sedap nian.Â
Lezaat tak ketulungan.Â
Tentu bukan cuma kami yang melakukan kebiasaan ini. Keluarga-keluarga lain yang berdomisili di kawasan Plaju dan sekitarnya juga melakukan hal yang sama.Â
Hanya seleranya yang berbeda. Kalau kami sop ayam, boleh jadi mereka menyantap pindang aneka rasa.Â
Mulai dari pindang patin, pindang gabus hingga pindang ikan betok. Makanan khas warga Sumsel.Â
Setelah besar kebiasaan ini terus berlanjut. Selain serba ayam tentu ada hidangan lain yang menyertai, seperti kerupuk kempelang, mie kuah dan lain sebagainya.Â
Kini, setelah berumah tangga, kebiasaan ini alhamdulillah masih terus berlanjut.Â
Isteri saya, menyambut bulan puasa dengan menyiapkan sop daging.Â