Melestarikan Museum Sampai ke Anak CucuÂ
Oleh aminuddin
"KE depannya kami tetap melestarikan museum sampai ke anak cucu dan bisa menjadi salah satu pusat destinasi bagi para pengunjung yang datang ke Palembang," kata Kepala Museum dr AK Gani, Yanti AK Gani.Â
Museum dr AK Gani terletak di Jalan MP. Mangkunegara No.1F, Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30961.
dr AK Gani adalah pemimpin sekaligus pejuang pada masa kemerdekaan yang berasal dari Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Perjuangannya telah dimulai sejak berusia 18 tahun.
Pada tahun 1923, ia bergabung dengan organisasi Jong Sumatra Bond yang anggotanya terdiri dari pemuda-pemuda Sumatera.
Ia juga menjadi tokoh yang turut andil dalam peristiwa sejarah "Sumpah Pemuda" pada 28 Oktober 1928.
Sebagai museum pribadi, Museum dr AK Gani memamerkan berbagai koleksi yang berhubungan dengan sang tokoh. Koleksi artefak terbanyak adalah barang-barang yang pernah dipakai semasa hidup dr AK Gani, seperti alat-alat kedokteran dan alat-alat perang.
Lalu ada sepeda tua yang dipakai untuk mendatangi pasien-pasien di tempat-tempat yang jauh. Mobil jeep yang pernah menemani dr AK Gani bergerilya, dipajang di luar pintu masuk museum.
Koleksi lainnya berupa foto-foto hitam putih, lukisan, surat-surat asli keputusan presiden, piagam peng hargaan, dan sekitar 2.000 judul buku.
Museum Pahlawan Nasional Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) dr AK Gani berdiri pada 15 Januari 2004 dan dikelola oleh Yayasan Hj. RA Masturah AK Gani.
"Tanggal 15 sesuai dengan tanggal lahir ibu Masturah," jelas Yanti seraya menam bahkan museum ini me rupakan rumah pribadi almarhum dr AK Gani yang diha diahkan kepa da ibu Hj Masturah.
"Saya G.I. Priyanti Gani dan kakak saya H. Iskandar Gani yang membangun dan mengelola museum ini," terang Yanti.
Tujuannya sebagai bukti bahwa dr AK Gani betul betul berjuang di Sumatra.Â
"Dia berjuang dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia," jelas Yanti.
Hingga kini Museum dr AK Gani belum pernah di renovasi. "Hanya dicat ulang," ujarnya.
Museum buka dari pukul 09.00 sampai pukul 15.00. Bisa malam hari kecuali ada janji kunjungan.
Rata-rata kunjungan 10 orang per hari. "Kalo anak sekolah sekitar 60 orang. Kebanyakan turis-turis asing," pungkas Yanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H