Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Solusi yang Tepat

9 Maret 2022   11:42 Diperbarui: 9 Maret 2022   12:24 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wacana tunda Pemilu 2024 harus segera diakhiri. Foto : m. jpnn. com

Pemilu 2024 Ditunda

Mencari Solusi yang Tepat 

Oleh aminuddin

SEBENARNYA bagi saya pribadi, jujur dari lubuk hati yang terdalam, ditunda atau tidaknya Pemilu 2024 tidak jadi masalah. 

Yang penting bagi saya adalah urgensi dari Pemilu 2024 itu sendiri tidak melenceng dari sasaran yakni di antaranya memilih para wakil rakyat dan pengganti Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Makruf Amin. 

Juga berlangsung aman dan lancar serta kita sebagai warga negara yang baik ber duyun-duyun menuju kotak suara yang telah ditunjuk untuk memilih dan menen tukan pilihan sesuai hati nurani dan sosok serta figur yang ingin kita pilih. 

Kenapa saya lebih memilih netral, karena boleh jadi saya tidak terkait langsung de ngan pentas Pemilu 2024.

Konkritnya, saya tak punya kepentingan sedikit pun dibalik hiruk pikuknya isu penundaan Pemilu 2024.

Karena saya bukan caleg, capres dan ang gota partai. Saya adalah rakyat biasa seperti rakyat kebanyakan. 

Kendati begitu, sebagai warga negara yang baik dan ikut bertanggung jawab atas ma sa depan masyarakat, bangsa dan negara ini,  saya berharap Pemilu 2024 tetap digelar tepat waktu sesuai rencana. 

Jika memang hingga kini, misalnya, pro dan kontra penundaan Pemilu 2024 tetap bergulir, maka yang rugi tentu kita sendiri. 

Rugi waktu, korban perasaan dan yang pasti rugi kesempatan jadi orang yang bakal dipilih rakyat. 

Dampak dari ketidakpastian ini bisa merembet ke mana-mana. Bisa ke stabilitas keamanan, sosbud dan ekonomi masyarakat. 

Sebelum dampak ini terjadi, apa salahnya pro dan kontra diselesaikan lewat jalur yang ada. Yakni musyawarah dan mufakat. 

Mungkin pihak yang mengusulkan penundaan pemilu bisa memberikan alasan konkrit yang dilengkapi dengan argumen yang tepat. 

Jika misalnya karena alasan masih pandemi mungkin bisa dicarikan solusi dahulu yang lebih praktis agar penyeleng garaan pemilu di tengah pandemi tetap berlangsung dengan cara yang berbeda. 

Atau karena anggaran yang harus dike luarkan terlalu besar bisa diatasi dengan melakukan berbagai efisiensi di pos-pos tertentu. 

Jika itu karena persiapan yang terlalu singkat bisa diatasi dengan meniadakan pos-pos yang tidak terkait langsung de ngan proses penyelenggaraan pemilu. 

Atau bisa juga dengan memaksimalkan pos-pos tertentu yang da pat meminima lisir dampak dari singkatnya persiapan penyelenggaraan pemilu. 

Jadi harus ada kemauan dulu dari pihak-pihak terkait. Setelah itu bertekad bulat menyukseskannya. 

Caranya? 

Kita sama-sama memulainya dari seka rang. Buang jauh-jauh rasa ego dan merasa hebat sendiri. 

Tidak ada yang menang dan kalah dalam beda pendapat ini. Yang ada adalah solusi terbaik apa yang bisa kota dapatkan dan ini ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. 

Kita ini makhluk sosial. Kita tak bisa be kerja sendiri-sendiri yang hasilnya tentu berbeda bila kita bekerja secara bersama-sama sesuai keahlian yang dimiliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun