Novel Serial Tiga Sekawan
Tiga Sekawan (10) : Â Andai Kupunya Sayap
Oleh aminuddinÂ
Burung terbang. Foto: riau punya. com
AKHIRNYA ketemuan juga.Â
Siapa?Â
Syamsir dan Bu Guru Lina. Keduanya bertemu di bawah pohon nangka yang lebar buatnya.Â
Pertemuan itu terjadi berkat andil Tiga Sekawan.Â
Mulanya sih Syamsir menolak. Alasannya, dia tak pernah melakukan ini sebelumnya.Â
Kalau pun pernah, hanya sebatas teman, teman pria tentunya.Â
Bukan wanita.Â
"Tetapi Kak Syamsir harus mencobanya, " kata Baijuri.Â
"Iya Kak. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau kakak tak mau Bu Guru bisa pergi," canda Komar.Â
"Maksudnya Kak, Bu Guru kami diambil orang, " kata Saleh.Â
Mereka pun tertawa.Â
Lepas ketawanya, kecuali Syamsir, terkesan dipaksakan. Ketawa iya, tapi merah padam mukanya.Â
Ketawa tak enak.Â
"Baiklah. Kak Syamsir bersedia. "
Bergegas masuk rumah. Bertukar pakaian. Jika tadinya mengenakan kaos oblong dan kain sarung kotak-kotak, sekarang tampil beda.Â
Kemeja putih lengan panjang dan celana hitam. Sepatunya juga berwarna hitam me ngkilat. Sejak di beli setahun lalu belum pernah dipakai.Â
Heeeeemh... Wangi nian. Pakai minyak wangi. Saking wanginya bikin terheran-heran Tiga Sekawan.Â
Mereka pun berbagi tugas. Saleh menemani Syamsir menuju lokasi pertemuan sementara Komar dan Baijuri ke kediaman Bu Guru Lina.Â
Selama dalam perjalanan, hanya dengan berjalan kaki, Syamsir min ta saran dan pendapat dari Saleh.Â
Salah satunya mengenai penampi lannya saat ini.Â
"Menurut Saleh, Kak Syamsir cakep, " kata Saleh, sempat ragu-ragu dia mengatakannya.Â
"Cakepnya dimana Leh?Â
" Semuanya Kak. Terutama pakaian yang dikenakan kakak."
"Ah masa?!"
"Betul Kak. Kecuali... "
Saleh sengaja menunggu reaksi dari Syamsir.Â
"Kecuali apa? "Â
"Kakak pakai sarung tapi tidak pakai baju. "
Ha ha ha ha..Â
Ketawa berdua.Â
Kurang dari lima belas menit kemudian...Â
Yang ditunggu akhirnya tiga juga. Baijuri, Komar dan Bu Guru Lina tiba dengan selamat dan sejahtera.
Semua jadi lega.Â
Kecuali Syamsir nya...Â
Jadi salah tingkah setelah disapa lembut dan ramah Bu Guru Lina.Â
Seluruh anggota badan, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut seakan bergetar.Â
Berkeringat dingin.Â
Pengin terbang rasanya.
Sayang tak punya sayap.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H