Bukan wanita.Â
"Tetapi Kak Syamsir harus mencobanya, " kata Baijuri.Â
"Iya Kak. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau kakak tak mau Bu Guru bisa pergi," canda Komar.Â
"Maksudnya Kak, Bu Guru kami diambil orang, " kata Saleh.Â
Mereka pun tertawa.Â
Lepas ketawanya, kecuali Syamsir, terkesan dipaksakan. Ketawa iya, tapi merah padam mukanya.Â
Ketawa tak enak.Â
"Baiklah. Kak Syamsir bersedia. "
Bergegas masuk rumah. Bertukar pakaian. Jika tadinya mengenakan kaos oblong dan kain sarung kotak-kotak, sekarang tampil beda.Â
Kemeja putih lengan panjang dan celana hitam. Sepatunya juga berwarna hitam me ngkilat. Sejak di beli setahun lalu belum pernah dipakai.Â
Heeeeemh... Wangi nian. Pakai minyak wangi. Saking wanginya bikin terheran-heran Tiga Sekawan.Â