Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jika Merugi Ditanggung Siapa?

17 Februari 2022   00:55 Diperbarui: 17 Februari 2022   01:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INVESTASi BODONG

Jika Merugi Ditanggung Siapa

Oleh aminuddin

SETIAP orang tentu punya keinginan dan tujuan hidup sendiri-sendiri. 

Ada yang mau cepat kaya, ada ya ng mau pelan-pelan alias step by step saja kayanya. 

Ada juga yang ogah jadi orang kaya. Pengin hidup sederhana saja. 

Bahkan ada yang bosan hidup jadi orang kaya. Memilih jadi gelandangan. Dia me nemukan bahagia pada akhirnya. 

Kembali kita ke soal ingin cepat kaya. Berbagai cara ditempuh. Mulai hari hal-hal aneh seperti pesugihan hingga, maaf, ngingun tuyul. 

Termasuk juga investasi. Terkadang tak pakai akal waras lagi, caranya mudah, im balannya banyak, kenapa enggak. 

Tak peduli investasi itu bodong atau enggak. Mereka percaya, itu fakta. 

Sebagai contoh arisan. Sudah ber kali-kali diberitakan di media massa cetak dan on line ribuan orang tertipu investasi bodong berkedok arisan

Tapi uniknya masih banyak warga yang tetap melakukannya. 

Apa akhir nya? 

Ya ketipu lagi. 

Ketimbang ikut investasi yang tidak jelas lebih baik yang pasti dan ada di depan mata. 

Investasi apa? 

Emas misalnya. Terbukti tidak merugi dan cepat menjualnya bila kita perlu dana yang cepat. 

Jika ingin yang berjangka panjang dan menengah bisa investasi ke properti, tanah dan sebagainya. 

Atau bisa juga dengan deposito, saham syariah dan ORI misalnya. 

Hidup ini penuh resiko. Itu betul. Tapi jika itu sudah teruji dan legal serta diikuti ba nyak orang, kenapa tidak mencoba yang sudah ada. 

Ketimbang ikutan investasi yang belum jelas dan teruji keberadaannya akan lebih baik, jika tak mau ke investasi lain, uang nya ditahan dulu lah. 

Ada masa tenggang untuk berpikir cermat. Agar tidak salah jalan. Sebab, salah jalan akan merugikan badan, harta pun melayang. 

Jika kita ragu dengan investasi yang ditawarkan jangan malu bertanyalah kepada ahlinya. 

Jangan justru bertanya kepada  mereka yang menawarkan investasi tersebut. Sudah bisa dipastikan bagus dan terpercaya. 

Selain bertanya kepada ahlinya, kita juga harus rajin menonton pem beritaan lewat televisi, media sosial dan dari lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal kita. 

Intinya, mulai sekarang kita ubah cara pandang kita bahwa ingin cepat kaya ha rus diwujudkan dengan kerja keras bukan lewat peruntungan dan investasi yang tidak jelas. 

Itu artinya berinvestasi lah dengan cara yang benar dan dibenarkan bukan ketidak bebaran justru dibenarkan. 

Berhati-hatilah mulai sekarang. A an ba nyak investasi 'aneh' bermunculan, bakal ditawarkan dengan alasan legal, aman dan banyak meraup keuntungan. 

Kini tergantung anda sekarang. Bukan tergantung pada publik figur dan orang hebat kebanyakan. 

Jangan segan katakan tidak jika itu bikin anda bingung dan berpotensi merugikan hidup anda sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun