Mandiri dan Bertanggung Jawab
Oleh aminuddin
PERTAMA-tama kita ucapkan sela mat Hari Pers Nasional 2022 yang jatuh pada hari ini, Rabu (9/2) diiringi harapan semo ga pers kita se makin dewasa dan bijak dalam menyebarluaskan informasi.Â
Harapan ini tentu wajar kita sematkan karena masyarakat sangat me nginginkan informasi yang utuh dan tidak setengah-setengah.Â
Dengan demikian masyarakat tidak akan bingung dan justru tercerahkan oleh informasi yang mereka dapatkan.Â
Apalagi di banyak hal masyarakat kini semakin kritis dan cerdas. Yang dikhawatirkan kekritisan dan kecerdasan mereka ini justru salah penempatan akibat ketidakakura tan dan kesahihan informasi yang disampaikan.Â
Itu artinya, khusus media digital saat ini, selain keakurasian juga kecepatan dalam mempublikasikan informasi tidak boleh dikesampingkan terutama yang menyang kut perkembangan kekinian seperti covid-19, bencana alam dan sebagainya.Â
Isu-isu kekinian yang terjadi di ma syarakat memang selalu dinantikan. Ibarat makanan, yang dimakan adalah makanan yang enak, lezat dan murah tentunya.Â
Isu-isu dimaksud sangat beragam. Mulai dari isu lingkungan, isu sosbud dan agama hingga isu yang menyangkut kesehatan, ekonomi, politik, hankam, ham, usaha dan pekerjaan.Â
Karena bagaimanapun saat ini kita bangsa Indonesia dan juga bangsa-bangsa lain di belahan dunia diha dapkan pada masalah yang sama yakni belum tuntas nya covid-19.Â
Media digital, selain menggarap hal-hal krusial, perkembangan terbaru mengenai covid-19 tetap diprioritaskan.Â
Mulai dari bagaimana perkemba ngan terakhir omicron misalnya, hingga langkah-langkah yang diambil pemerintah, kendala dan sejauhmana kemajuannya.Â
Pers juga harus mampu mengetuk dan memotivasi masyarakat agar masalah yang kita hadapi saat ini adalah masalah bersama, bukan urusan pemerintah saja.Â
Artinya, selain ikut memberikan ma sukan, kritik dan saran juga mem bantu pemerintah dalam upaya mencari solusi dan sama-sama membangun negeri ini.Â
Pers juga tak boleh anti kritik. Insan pers adalah pelayan dan pencerdas masyarakat.Â
Apa yang kurang harus diperbaiki dan sebaliknya yang sudah baik di tingkatkan lagi agar menjadi lebih baik.Â
Kita berharap, khusus dalam pem beritaan harus berimbang. Tidak menghakimi apalagi sampai memvonis dan terkesan menghujat pihak tertentu.Â
Pers harus netral. Mereka tak boleh terpengaruh oleh siapapun, apalagi demi kepentingan pihak tertentu.Â
Pers juga harus tegak kokoh berdi ri. Memandang jauh ke depan tanpa melupakan masa kini dan bagian sejarah di masa lalu.Â
Pers juga tidak boleh kekanak-ka nakan. Harus dewasa dan mandiri. Mampu berdiri di atas kaki sendiri.Â
Pers juga pengayom. Bahwa apa yang dilakukan demi kepentingan seluruh masyarakat.Â
Pers juga pencerdas. Itu artinya bukan saatnya lagi membodoh-bodohi masyarakat tapi justru secara bertahap tumbuh menjadi i nsan yang cerdas serta bertanggung jawab.Â
Pers harus bisa menjadi pionir seka ligus penengah. Penjembatan antara pemerintah dan masyarakat serta pihak-pihak tertentu lainnya.Â
Insan pers harus berbaur dan mau mendengarkan segala macam ma sukan demi kemajuan insan pers itu sendiri.Â
Sebab, ke depan ini banyak tanta ngan yang harus dihadapi. Mulai dari citra dan jatidiri, kedewasaan saat bertugas di lapangan, bertang gung jawab dalam membuat dan menyiarkan informasi hingga net ralitas, tangguh dan berdedikasi.Â
Saya yakin jika hal ini diperhatikan media digital bukan saja kian di gandrungi tetapi juga menjadi pem buat solusi dalam meng hadapi dan menindaklanjuti kecepatan pembangunan dan informasi saat ini.Â
Dan tantangan itu harus menjadi cambuk untuk maju dan deminmemajukan masya rakat, bangsa dan negara tercinta ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI