Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari "Work from Home", Kalahkan Jarak untuk "Work from Heart"

3 Juni 2020   20:00 Diperbarui: 3 Juni 2020   20:04 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragam layanan atau produk dari Tri misalnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau sekadar bertukar pesan via medsos atau surel, dapat menggunakan Mix Small untuk paket internetan yang pas di kantong. Atau menggunakan Mix Kuota++ untuk internetan yang tidak basi. Kalau membutuhkan kuota internet yang hebat karena masif internetan, tersedia paket Mix Super.

Kalau masih kurang juga, karena membutuhkan internetan dan komunikasi suara yang jalan terus, tersedia paket Mix Combo. Layanan telekomunikasi seperti Tri Indonesia dengan #produkAlwaysOn-nya, memampukan saya untuk menangani urusan pekerjaan maupun untuk sekadar menjaga hubungan dengan sejawat.

#KalahkanJarak sesuatu yang mulai menyata meski kita mungkin menganggapnya atau baru menyadarinya sebagai bagian dari kenormalan baru (new normal). Bahkan sederhananya, kalau produktivitas diterjemahkan sebagai perbandingan antara jumlah keluaran yang dihasilkan dengan jumlah masukan atau bahan yang kita gunakan, maka layanan komunikasi dan jaringan yang handal seperti pengalaman menggunakan Jaringan Tri dapat signifikan mengurangi input yang lain.

Saya tidak perlu mengorbankan habis-habisan waktu dan kebersamaan saya dengan keluarga hanya untuk mengejar tenggat tugas dari kantor. Waktu yang menjadi sumberdaya tak tergantikan dapat saya optimalkan. 

Penggunaan waktu yang efisien itu juga bagian dari produktifitas. Pemanfaatan waktu yang efektif, antara keluarga dan kantor, juga bagian dari produktifitas. Gabungkan efektif dan efisien, maka kita akan memperoleh gambaran kinerja. Kinerja dalam sisi pekerjaan dan dari sisi keluarga bukankan itu kinerja yang sempurna. Kinerja sepenuh hati karena work from heart.

Bagaimana bisa mencampur antara kerja dan keluarga?

Mayoritas pekerjaan saya tergantung pada laptop. Dari ahli kesehatan, bukankah kita disarankan untuk tidak terus-menerus menatap layar laptop dan duduk berjam-jam? Sediakan waktu untuk meregangkan otot dengan melakukan aktifitas fisik singkat dengan berjalan untuk melemaskan kaki dan punggung. 

Kalau di kantor hampir pasti momen ini akan saya gunakan untuk berbincang dengan sejawat, tapi kalau work from home momen ini bisa saya gunakan untuk berinteraksi dengan anak-anak atau istri sambil dia menyiapkan makan siang. Apalagi saya tidak harus (buru-buru) berangkat dari rumah di pagi hari dan kemalaman pulang dari kantor.

Jangan tanya bagaimana rasa bebas bekerja tanpa harus direpotkan dengan warna atau jenis pakaian yang harus dikenakan seperti kalau di kantor. Diam-diam kita sebenarnya sering direpotkan dengan urusan kecil tapi berdampak besar ini. Salah kostum bisa-bisa presentasi tidak lancar karena sorotan mata audien sungguh mengganggu. Work from home mengurangi beban yang tidak perlu itu dan sebagian beban kelancaran tugas dapat diserahkan kepada penyedia layanan komunikasi yang berkualitas.

Ya, saya merasa berhasil #KalahkanJarak dengan dukungan Jaringan 3 Indonesia. Dan bukan sekadar #KalahkanJarak, saya justru memenangkan hati keluarga. Pekerjaan yang sebelumnya merupakan dunia asing dalam rumah kini menjadi bagian dari kegiatan di rumah. Rumah sebagai tumpuan ketenangan jiwa ternyata bisa mendukung peningkatan produktifitas. Kedua dunia itu menyatu dalam hati karena pada dasarnya keduanya memiliki tujuan yang saling menunjang. Jaringan 3 Indonesia membantu transformasi penafsiran jarak dengan Work from Home menjadi Work from Heart.

Kenikmatan apa lagi yang saya dustakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun