Kalau kita berangkat dari premis bahwa masalah yang terumuskan dengan jelas dan detail akan menghasilkan solusi yang juga jelas dan detail, maka dengan melihat perkembangan publikasi data dan informasi keterpaparan covid-19 sampai hari, rasanya tidak pernah kita mendengar secara transparan diungkapkan berapa banyak anak yang positif, bergejala, dalam pengawasan, meninggal atau sembuh dari covid-19 ini.Â
Ringkasnya, masalah ancaman corona terhadap kelompok usia anak tidak cukup terumuskan dengan jelas, sehingga tidak cukup tergambar fokus dan lokusnya. Maka apa dasarnya untuk duduk bersama, atau siapa yang harus diajak duduk bersama?
Dari perkembangan sajian data dan informasi inilah kita bisa mendeteksi bahwa kepentingan anak, sebagaimana juga kelompok disabilitas lainnya, tidak atau belum mendapat perhatian khusus dalam penanganan pandemi ini.Â
Semua kelompok sudah berbaur dalam rangkuman informasi yang konsekuensi logisnya adalah penanganannya juga akan dilakukan dengan pendekatan "one fit for all". Adakah yang sempat menyeleksi isi paket sembako berdasarkan ada tidaknya anak dalam keluarga sasaran?
Dalam situasi demikian maka sulit kita berharap adanya prosedur standar untuk mendokumentasikan kebutuhan anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Jarang juga kita mendapat informasi tentang cara yang detail menghindari atau mengurangi risiko keterpaparan khusus untuk anak yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan mentalnya. Ah, kalau dirinci lebih jauh akan tambah panjang deretan hal-hal yang belum itu.
Pada akhirnya kita hanya bisa berharap bahwa anjuran presiden agar kita semua berdamai dengan corona dan bersiap memasuki normal baru (new normal) juga akan menyasar kepentingan dan kebutuhan anak, tidak hanya kepentingan pekerja kantoran dan pelaku bisnis.Â
Kita menunggu di antara 3 (tiga) strategi prioritas national yaitu penanganan masalah kesehatan, relaksasi ekonomi dan skema perlindungan sosial, akan ada ceruk di mana kebutuhan ruang atau bermain ramah anak, penyesuaian ruang kelas yang optimal memenuhi protokol kesehatan sekaligus juga mengakrabkan mereka dengan sebaya, sebagai contoh, juga akan mendapatkan perhatian dan keberpihakan.Â
Pemenuhan hak anak hari-hari ini, berapapun biayanya, merupakan jaminan awal bahwa generasi yang selamat dari pandemi hari ini adalah generasi yang tangguh, generasi yang siap untuk belajar optimal dan melakukan adaptasi dengan perkembangan tantangan alam dan zaman.Â
Kegagalan menjamin hal tersebut menyiratkan kegagalan generasi hari ini menjalankan tugas sejarah keberadaan manusia di muka bumi.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H