Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hardiknas 2020 dan Omong Kosong di Tengah Pagebluk

4 Mei 2020   04:24 Diperbarui: 4 Mei 2020   04:24 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskusi yang ada masih berkutat pada aplikasi apa dan teknologi apa yang efektif digunakan agar pertemuan guru dan murid tidak terganggu. Pendidikan sepertinya masih terkungkung pada upaya penyampaian materi yang sudah ditentukan jauh-jauh hari sebelum pandemi terjadi karena paket materi sudah diancang dengan baik. Pendidikan gaya bank, menurut istilah Paulo Freire.

Imunnya dunia pendidikan terhadap masalah kesehatan publik juga tergambar dari dominasi sektor kesehatan dalam penyampaian pesan publik penguasa. Kesehatan dan masalahnya bukanlah ranah pendidikan untuk mencari solusinya.

Suatu saat ketika pandemi ini berakhir, pelajaran apa yang diperoleh oleh dunia pendidikan sendiri? Apakah ada yang akan jujur merefleksikan sejauh mana kecerdasan bangsa berhasil didorong oleh praktik pendidikan selama ini? 

Jauh di masa depan ketika pandemi dengan varian baru muncul masihkah bangsa ini mengeluhkan kesadaran masyarakat yang rendah untuk memproteksi diri? Waktu yang akan menjawabnya. 

Masih banyakkah masyarakat yang rentan secara ekonomi karena pendidikan yang tidak kompatibel dan responsif dengan tantangan jaman kelak, apalagi kalau tantangan jaman itu ditambah dengan situasi pandemi baru?

Kalau pertanyaan yang sama masih dijawab dengan apologi yang sama maka mungkin kita harus belajar lagi dari perjuangan Dr. Wahidin Sudirohusodo atau Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dokter didikan kolonial yang berjuang untuk memajukan kesehatan masyarakat dan kemudian menjelma menjadi pahlawan pergerakan nasional. 

Refleksi Hari Pendidikan Nasional di tengah pagebluk mestinya dipantulkan pada kontek sosial yang melingkup dunia pendidikan, bukan refleksi omong kosong yang hanya memantul dalam ruang kelas semata.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun