Membicarakan masalah-masalah sering kali menjadikan komunikasi terhambat karena terasa kaku dan sering muncul konflik yang berakhir hubungan renggang.
Luangkan waktu untuk berdiskusi secara mendalam atau ngobrol serius ketika ada momen yang tetap.
Tentukan tema yang akan diobrolkan,misalkan: saling memaafkan jika ada kesalahan, menghargai keputusan keluarga, saling mendukung jika ada yang tertimpa masalah atau topik lainnya yang dapat menjadi insight antara pasangan.
Untuk sementara singkirkan dulu masalah rutin yang terjadi, deep talk menjadi semacam waktu untuk evaluasi kepribadian agar mampu menghadapi berbagai kondisi dan saling mengenal lebih dalam karakter masing-masing.
3. Break the Routine dengan Cara Sederhana dan Murah
Rutinitas adalah penyebab kejenuhan kemudian kejenuhan menyebabkan menurunnya kualitas komunikasi. Akhirnya menjadi penyebab hubungan yang tidak harmonis.
Lakukan hal sederhana dengan break the routine! Bagaimana caranya?
Lakukan aktivitas yang tidak seperti biasanya,misalkan: jika biasanya pagi hari sibuk dengan memasak dan sarapan yang terkadang membosankan karena anak sering komplain.
Coba... lakukan jalan santai waktu hari libur keliling perumahan atau lingkungan kemudian cari tempat makan yang baru ditemui dan rasakan sensasinya.
Lakukan pada pekan berikutnya dengan mencoba tempat makan yang lainnya, misal: sarapan nasi uduk, bubur ayam, ketoprak, nasi kebuli atau menu lainnya. Tidak harus di tempat makan yang mahal.
4. Fokus untuk Memenuhi Kebutuhan daripada Keinginan
Salah satu penyebab hubungan menjadi merenggang adalah karena kondisi finansial, hal ini sering terjadi ketika akhir bulan (tanggal tua), saat anak mau masuk sekolah, pasca lebaran (pulang kampung) atau ketika terjadi ujian sakit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!