Setelah berhasil mengangkat kayu-kayu, sebagai balasannya atas usaha yang dilakukan oleh monyet-monyet itu, Sunan Kalijaga memberi mereka makanan (bancaan) untuk dimakan bersama dan akhirnya Sunan Kalijaga menyuruh mereka menunggu hutan Kreo sampai saat ini.
Dalam usaha mengelintir itu konon terdapat batu bekas tapak kakinya Sunan kalijaga. Namun menurut Dani, bekas tapak kaki yang dibatu sudah hilang keberadaannya.
Untuk mengarungi jeram-jeram disungai Kreo seperti Jeram Congol dan Jeram Luk Telu memang dibutuhkan adrenalin untuk bisa melewatinya. Ngintir, bisa dimulai di dari pos gedung ceret dengan finish di pos Gedung Dowo dengan jarak sekitar 3 kilometer dengan istirahat sekali ditengah-tengah kemudian kita akan menikmati kelapa segar yang disajikan, serta snack dan jajanan pasar sambil berfoto-foto.
Dani mengungkapkan, paket wisata arung jeram ini memang baru dibuka. Pihaknya terus berusaha untuk melakukan berbagai persiapan terkait pembukaan paket wisata air ini. Tujuannya untuk menambah wisatawan yang dapat dilakukan warga, terutama berkait dengan mulai dibukanya Waduk Jatibarang.
Berbagai survei lokasi telah dilakukan Dani dan teamnya, dengan tujuan untuk menarik pengunjung lebih banyak danbenar-benar bisa menikmati perjalanan. Jumlah jeram serta lokasi menarik yang akan dilintasi juga telah disiapkan. Aneka perlengkapan tambahan sebagai penunjang keamanan seperti ban, jaket pelampung dan helm pengaman juga telah siap digunakan.
“Mendatang, kami juga akan mempersiapkan paket bagi anak-anak sekolah yang tentunya jarak tempuh yang pendek, biaya terjangkau serta perlengkapan yang aman bagi mereka,” papar Dani
Saat ini Tubing Sungai Kreo menyediakan paket Rp 100 ribu/orang dengan fasilitas pemandu (skeeper) makan siang, snack, foto serta pelampung, helm serta keamanan lain yang tentunya akan menambah pengalaman dalam berwisata minat khusus.
“Kini warga Semarang tidak perlu jauh-jauh lagi ke luar kota jika ingin bermain arung jeram, karena di Desa Kandri sudah ada.” ujar Dani. (ma)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H