[caption caption="Foto Donald Trump (Sumber: Ben Branstetter, 2015)"][/caption]
Hari hari belakangan ini media internasional dihebohkan oleh ide gila calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump yaitu ingin “menutup” jaringan internet.
Diantara media yang memberitakan gagasan “gila” ini diantaranya adalah:
# abc News: “Shutting Down the Internet Isn't as Easy as Donald Trump Thinks” (http://abcnews.go.com/Technology/shutting-internet-easy-donald-trump-thinks/story?id=35795873)
## CNET: “Donald Trump wants to shut off the Internet” (http://www.cnet.com/news/donald-trump-wants-to-shut-down-the-internet/)
### Daily Mail : ” Trump under fire for Internet shutdown calls, defends stance amid attacks, boos” (http://www.dailymail.co.uk/news/article-3361914/Donald-Trump-fire-Internet-shutdown-calls-disrupt-ISIS.html).
Apakah Donald Trump tak mengerti, kalau jaringan internet itu dimiliki oleh ribuan “provider” yang tersebar di seluruh dunia?
Seperti stasiun TV, masing masing jaringan punya wewenang untuk menyiarkan atau menghentikan pelayanannya.
Apa hak dan wewenang calon presiden Amerika untuk memerintahkan sebuah provider menghentikan pelayanannya?
Benar, negara negara yang dipimpin oleh diktator seperti Korea Utara, dan negara yang ketat sensornya menyeleksi apa yang boleh dan tak boleh dilihat oleh rakyatnya di internet.
Mereka bisa melakukannya, karena negara adalah penyedia provider internet. Hukum berada di tangan penguasa.
ISIS Punya Perkara, Kebebasan Mau Dipancung
Menurut Donald Trump, ISIS( Islamic State in Iraq and the Levant) lebih baik menggunakan internet untuk tujuanpropaganda, sehingga banyak pemuda pemudi barat (Eropa, Australia, Canada dan Amerika Serikat) tertarik untuk menjadi “jihadist” .
Menurut si Donald Trump lagi, bukan hanya “jihadist” di Suriah, Irak dan negara negara Timur Tengah lain, tetapi ISIS telah berhasil mendidik pemuda pemudi barat menjadi teroris.
Apapun alasan bisa dicari, bukan berarti harus memancung kebebasan. Ketika diajak Donald Trump untuk menutup jaringan internet, hanya disambut dengan “dingin” oleh Bill Gate.
Pemilik Microsoft ini pasti mahfum bahwa menutup internet keseluruhan atau sebagian adalah mustahil dan tak masuk akal.
Kalau Donald Trump masih NGOTOT, silahkan dimulai dari jaringan internet di Amerika Serikat !.
Hasil yang akan terlihat langsung adalah: Donald Trump pasti takkan bisa main Tweeter lagi untuk mengirimkan pesan pesan kampanye ke pendukungnya.
Berani?
\