Mohon tunggu...
amin mirza
amin mirza Mohon Tunggu... -

mahluk tuhan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Porno Jepang: Kekurangan Pemain Pria

11 November 2015   20:09 Diperbarui: 4 April 2017   16:17 6090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Tertarik menjadi bintang film porno Jepang? Persyaratan pertama dan utama adalah lelaki “jantan”

Kenapa cuma pria? Karena dalam setahun hanya sekitar 50-60 pria yang menjadi pemain film porno, sementara ada sekitar 10 ribu wanita yang masuk ke industri film birahi.

Bayangkan saja hanya 50-60 pria untuk melayani 10 ribu wanita. Artinya, satu pejantan melakoni adegan ranjang untuk 200 wanita.

Luar biasa “melelahkan” kata Shimiken, pria berotot yang lagi naik daun di film esek esek.

 

Kenapa kurang pria
Sebenarnya ada sekitar 2 ribu sampai 3 ribu pria Jepang yang melayangkan lamaran, tetapi hanya sekitar 50-60 saja yang akhirnya mau melakukan aksi ranjang.

Diantara beberapa factor penyebabnya adalah:
1. Si calon bintang sudah memiliki mimpi bahwa mereka akan bermain dengan idola mereka yang sexy, aduhai seperti yang mereka tonton di film film BF. Ternyata sebagai pemula, mereka harus main dengan artis pemula pula. Kecewa, kemudian menarik diri.

2.Bayaran sebagai pemain pemula sangat murah, hanya sekitar Yen 1000 (Rp110 ribu) perjam. Padahal yang dibayangkan adalah bayaran puluhan atau ratusan juta rupiah.

3. Karena memang kurang, sehingga actor merasa “overwork”. Kerja terlalu berat untuk melayani begitu banyak artis porno.

Industri Menguntungkan
Jepang memproduksi film porno dua kali lebih banyak yang diproduksi oleh Hollywood, Amerika.

Produksi film porno sangat menguntungkan, karena setiap orang Jepang mengeluarkan sekitar Rp2 juta untuk membeli film porno. Tiga kali lebih banyak dari penduduk negara negara Industri lainnya. Hanya Korea Selatan yang mengalahkan Jepang untuk hal yang satu ini.

Industri film porno memiliki omzet sekitar Rp260 Triliun pertahun. Jumlah yang cukup besar.

Banyak kalangan mengkawatirkan industry film esek esek ini akan bangkrut kalau kekurangan aktor tak bisa diatasi.

Untuk memancing pria agar mau jadi aktor, dari tahun lalu, persatuan actor porno Jepang berjuang untuk dinaikkan tarif sebesar sepuluh kali dari sekarang. Ada beberapa perusahan film sudah menaikkan 5 kali lipat, yaitu sebesar setengah juta rupiah perjam.

Tetapi jumlah ini masih kalah jauh dibandingkan dengan bayaran pemain cewek. Artis yang baru naik ranjang dibayar sekitar Rp70 juta.

Perbedaan yang mencolok ini diperkirakan akan terus “menghantui” industry film esek esek. Tidak menarik pria untuk terjun ke dalamnya.

Sehingga sekarang ada iklan untuk merekrut aktor luar negeri menjadi pemain BF Jepang !
Tertarik?. Coba aja ajukan lamaran. Siapa tau anda beruntung !!

# Ilustrasi: Yandao Korkor, 2015

## Sumber bacaan http://youoffendmeyouoffendmyfamily.com/asian-american-men-the-japanese-porn-industry-needs-you/

; http://www.tokyoreporter.com/2009/04/21/examining-the-lack-of-male-porn-stars-in-japan/;

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun