4. Pencegahan Burnout: Profesi mengajar dapat sangat menuntut, dan risiko burnout (kelelahan fisik dan emosional yang parah) tinggi. Jika guru tidak menjaga kesehatan mental mereka, mereka mungkin rentan terhadap burnout, yang dapat berdampak negatif pada pekerjaan mereka dan hubungan dengan siswa.
5. Kreativitas dan Inovasi: Kesehatan mental yang baik dapat mendorong kreativitas dan inovasi dalam pendidikan. Guru yang merasa baik secara mental lebih mungkin mencoba pendekatan pembelajaran yang berbeda dan mencari solusi kreatif untuk tantangan yang muncul.
6. Interaksi dengan Kolaborator dan Orang Tua: Kesehatan mental guru juga mempengaruhi interaksi mereka dengan rekan kerja, staf sekolah, dan orang tua siswa. Hubungan yang baik dengan berbagai pihak ini dapat memperkuat lingkungan pendidikan secara keseluruhan.
7. Dampak Pada Masyarakat: Guru yang merasa baik secara mental dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif dan positif. Mereka dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam mengembangkan generasi mendatang.
Untuk mendukung kesehatan mental guru, penting bagi sistem pendidikan dan lembaga-lembaga sekolah untuk menyediakan dukungan yang tepat, seperti pelatihan dalam mengelola stres, akses ke layanan kesehatan mental, dan lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu, penting bagi para guru untuk merawat diri sendiri dengan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, berpartisipasi dalam aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, dan mencari bantuan jika diperlukan.
BERKARYA DENGAN MERDEKA
Ide dan gagasan cemerlang lahir dari jiwa yang tenteram. Kata-kata yang keluar pun akan mencerminkan kejiwaan secara keseluruhan. Guru yang kreatif dan penuh inovatif akan memilih lebih banyak berkarya sesuai dengan kompetensi masing-masing. Karya yang dihasilkan dapat menjadi prasasti atau penanda untuk mengabadikan pencapaian. Di sinilah saatnya guru bisa refreshing dari tugas-tugas yang menumpuk. Sengaja mengajak imajinasi bermain dengan liar dalam tulisan-tulisan yang menarik dan eksentrik. Semua yang diperoleh dari berbagai kegiatan dapat diaplikasikan secara nyata dalam karya.
Penyeimbangan tugas dan refreshing sangat membantu meningkatkan kesehatan mental guru. Manajemen waktu yang baik menjadi unsur yang penting dalam mengatur semuanya. Bagaimana tugas-tugas dapat terselesaikan tepat waktu sekaligus dapat berkarya sesuai kehendak hati. Tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Kinerja dapat dipertanggungjawabkan, selain itu kebebasan berkarya turut mengendalikan kepenatan jiwa dan raga. Apalagi jika disertai penghargaan, dukungan, dan apresiasi dari pemimpin, sangat dapat memotivasi guru untuk berbuat lebih. Dengan demikian makna merdeka dalam komponen kurikulum merdeka benar-benar dapat dirasakan guru. Secara mental para guru dapat merasakan kemerdekaan, dengan karya-karya yang tercetus dari ide meskipun ide itu berangkat dari keresahan. Dan yang tidak kalah penting adalah apa pun bentuk penyelesaian tugas dan karya guru harus dihargai, didukung, dan diapresiasi dengan baik. Merdeka hariku, merdeka peranku, dan merdeka karyaku..#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H