Melajang bangka pun cukup
menganggapnya sebagai hukuman
ketika bercandu biru
"jika aku dia"
hanya bernafsu.
Berambut pendek.
Hujatan-hujatan
yang merengek minta ditemani
untuk kepuasan hati
di dunia mati.
"jika aku dia"
membangkang
menjadi
"aku ingin itu"
Tuhan segalanya
dan baris-baris
norma andalan
suatu alasan
kerusuhan.
Bercumbu sekawan
menjadi tolak ukurnya.
Sekali lagi tuhan
menggunakan kartu
kekecewaannya.
Atazuhria-
JULI.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!