Mohon tunggu...
Muhammad Amin
Muhammad Amin Mohon Tunggu... -

Penulis Lepas-Penggemar Literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membuka Pintu, Menggeser Persepsi; Opini 69 Tahun BTN Mengabdi untuk Negeri

22 Februari 2019   19:04 Diperbarui: 22 Februari 2019   20:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi memasuki era milennium seperti sekarang ini, era dimana kehidupan manusia saat ini lebih dekat dengan informasi. Generasi millennials cenderung berada dalam zona kemudahan dan kepraktisan. Tidak mengenal usia muda dan tua, selagi ia bisa berselancar denan segala sesuatu yang efisien dan efektif.  

linetoday-5c6fe6e0c112fe057602f8e5.jpg
linetoday-5c6fe6e0c112fe057602f8e5.jpg
Pendekatan harus dilakukan terhadap generasi millennials, mengingat kemudahan yang diberikan BTN kepada nasabahnya. Menurut hemat penulis, terdapat 3 kategori millennialls yang harus di hadapi oleh BTN, dalam menggeser persepsi generasi ini terhadap BTN kedepannya;

Golongan pertama yaitu Intellectual Millennials, golongan ini cenderung memanfaatkan kondisi di era ini.  Dengan  proses globalisasi dan arus informasi, kaum intelektual terus mencari hal-hal yang bermanfaat dan bernilai guna. Pondasi berfikir demikian sangat mudah diatasi, mengingat kaum ini terdiri dari para pelajar, mahasiswa,dosen dan lain-lain. 

Mengadakan event-event seperti lomba karya ilmiah, pembukaan beasiswa, dan kompetisi essay ini dengan menjadi sponsor utama adalah langkah strategis mengenalkan BTN pada generasi ini.

Golongan kedua adalah Religious Millennials, yaitu generasi yang tidak terlalu terlibat dalam lingkaran era sekarang ini, golongan ini diisi oleh kaum agamawan. Mereka memandang semakin berkembangnya serta semakin beragamnya kecanggihan, akan berdampak pada kemerosotan nilai-nilai karakter, mental dan sosial seseorang, karena keterikatannya pada sebuah teknologi.

 Sosial media misalnya, terkesan membuang-buang waktu dan banyak hal negatif yang dapat diakses, sehingga mengotori sisi-sisi agama dan kepercayaan seseorang. Menyikapi golongan ini, BTN harus meningkatkan pelayanannya dalam hal syariah, walaupun BTN memiliki jenis fasilitas berbasis syariah, tapi harus dikenalkan lebih dalam terhadapa generasi ini. 

Karena model bank konvensional kurang diminati oleh golongan ini, sistem bunga dipandang mengandung nilai riba', dan seperti kita ketahui riba'dilarang oleh ajaran agama Islam. Kegiatan-kegiatan yang mengandung poin agama yang lain juga bisa dilakukan, seperti mengadakan festival beduk pada bulan ramadhan, atau menjadi donatur dalam pembukaan puasa di mesjid-mesjid, dan lain-lain. Sehingga asas-asas syariah juga dikenal di ranah perbankan BTN.

Golongan terakhir ialah General Millennials, golongan ini banyak digeluti oleh masyarakat pada umumnya. Generasi millennials yang tidak bisa lepas dari segala kecanggihan teknologi, kebebasan informasi, dan arus globalisasi saat ini. Sosialisasi akan pihak BTN, dan terjun langsung mendekati para generasi ini adalah langkah strategisnya. Mengenalkan efisiensi dan keunggulan BTN kepada generasi muda, seperti e-banking dan mobile banking yang telah tersedia. Tingkat suku bunga yang tinggi, dan berbagai jenis pilihan buku tabungan dengan keunggulannya masing-masing.

Selanjutnya, mari kita menjawab beberapa akar masalah dalam karya Jean-Paul Sartre di atas, pemicu masalah yang terjadi dalam konflik karya tersebut adalah ketidakbebasan, para pendosa dilema dalam sebuah hubungan yang tidak harmonis. Dan ketidakbebasan itu terjadi, karena sebuah keterbatasan yang dibuat oleh garis pembatas berupa ruangan yang di kunci dari dunia luar.

Jika kita asumsikan, ketidakbebasan orientasi masyarakat terhadap BTN mengakibatkan BTN hanyalah dianggap sebagai jalan pintas dalam mencapai sebuah KPR. Zona pembatas yang memicu persepsi keliru itu karena dibuat sendiri oleh BTN selama ini, terlalu mengedepankan sektor KPR tanpa memperhatikan sektor lainnya.

Fokus akhir, dengan tidak meninggalkan aset KPR yang sudah berdiri ini. Mari kita geser persepsi masyarakat yang salah. Membuka pintu wawasan dengan memberi ruang gerak di bidang-bidang perbankan lain dalam menyikapi generasi di era milennium ini. Memasuki tahun ke 70 BTN, diharapkan hal itu mampu memberikan kesan BTN terhadap kedepannya, dan memiliki kontribusi dalam pengabdian terhadap negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun