Mohon tunggu...
Aminatuzzuhria Karisga
Aminatuzzuhria Karisga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Memiliki hobi menulis serta memiliki tujuan untuk memberi informasi menarik kepada khayalak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Penggunaan Etika Bersosial Media pada Infotainment dalam Perspektif Komunikasi Islam

9 Juli 2023   14:37 Diperbarui: 9 Juli 2023   14:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju ini terdapat banyak sekali wadah untuk orang-orang mengutarakan ekspresinya ke dalam sosial media. Sosial media memberikan fasilitas bagi para penggunanya untuk terhubung dengan orang-orang diseluruh dunia. Selain itu sosial media juga berfungsi  sebagai wadah untuk menyebarkan segala macam informasi baik informasi lama ataupun informasi terbaru.

Salah satu jenis informasi disosial media adalah infotainment. Infotainment sendiri adalah jenis program pada suatu media yang di dalamnya terdapat unsur informasi dan hiburan. Infotainment ini hanya memfokuskan gaya penyajian informasi yang dapat memberikan rasa penasaran kepada penontonnya dan rasa candu atas keingin tahuannya terhadap informasi yang diberikan kepada penontonnya. Contohnya seperti acara talkshow yang sering membicarakan kehidupan selebriti. Tak dapat dipungkiri bahwa Infotainment memiliki dampak seperti memicu kontroversial dan penyebaran berita palsu, mempertahankan budaya gosip, membentuk persepsi yang belum tentu kebenarannya, dan menyebabkan kecandungan bersosial media.

Tidak ada batas ruang dan waktu dalam penggunaan sosial media ini sehingga menghasilkan dampak atau efek bagi orang-orang yang menggunakannya terutama bagi umat islam. Dengan minimnya keterbatasan ruang dan waktu dalam bersosial media, diperlukanya untuk kita menggunakan etika dalam menggunakan sosial media sesuai dengan perspektif komunikasi islam. Etika sendiri memiliki arti nilai-nilai sosial yang telah ada sejak dulu dan aturan yang dipatuhi bersama. Dalam menggunakan sosial media harus dilakukan dengan kesadaran dan tanggung jawab agar bisa mengontrol konten yang dikonsumsinya.

Di dalam perspektif komunikasi islam, menggunakan etika bersosial media secara efektif dalam merespon program infotainment dapat memberikan manfaat sesuai dengan ajaran dalam agama islam. Menurut Dzulhusna, Nurhasanah and Suherman (2022) etika-etika tersebut antara lain adalah.

1. Qaulan Ma'rufah

Secara garis besar qaulan ma'rufah memiliki arti kata-kata yang baik, yang mana hal tersebut menunjukan  bahwa sebagai umat islam kita harus menggunakan kata-kata yang baik, membaca kata-kata yang baik, dan juga memperoleh kata-kata yang baik pula dalam bersosial media terutama dalam konteks program infotainment.

2. Qaulan Kariman

Secara garis besar qaulan kariman memiliki arti kata-kata yang mulia, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa sebagai umat muslim kita harus menggunakan, membaca, serta memperoleh kata-kata yang penuh dengan kebaikan, kejujuran, dan juga kebenaran. Sangat penting untuk menghindari kebohongan, membicarakan keburukan orang lain, atau bahkan sampai menyakiti perasaan orang lain.

3. Qaulan Sadidan

Secara garis besar qaulan sadidan tidak jauh berbeda dengan qaulan kariman yaitu memiliki arti kata-kata yang lurus, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa sebagai umat muslim kita harus menghindari, membaca, memperoleh penggunaan kata yang belum terjamin kebenarannya. Kita harus menjaga kepercayaan dan integritas dalam bersosial media terutama dalam konteks program infotainment.

4. Qaulan Balighan

Secara garis besar qaulan balighan memiliki arti yaitu kata-kata yang jelas dan tepat, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa sebagai umat muslim dalam berkomunikasi kita harus berhati-hati dalam membaca serta menyebarkan informasi. Informasi harus jelas dan tidak meragukan kepercayaan orang lain, pesan harus tersalurkan dengan baik.

5. Qaulan Ma'rufan

Secara garis besar qaulan ma'rufan memiliki arti yaitu kata-kata baik yang penuh pertimbangan, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa sebagai umat muslim kita harus bijaksana dan harus menghindari penggunaan serta membaca kata-kata yang kasar, menghina, dan menyakiti orang lain terutama dalam bersosial media.

Dengan kita menerapkan penggunaan etika sesuai dengan perspektif komunikasi islam kita akan terhindar dari informasi yang merugikan orang lain, tidak ikut-ikutan dalam mengunjingnya. Selain itu dengan menggunakan etika sesuai dengan perspektif komunikasi islam akan melatih sifat kejujuran dalam menyebarkan informasi ke sanak saudara, melatih diri untuk menghindari fitnah dan ghibah, melatih diri untuk menghormati privasi orang lain, melatih untuk mengedepankan kesantunan, menjadi orang yang bertanggung jawab dan membawa manfaat bagi orang lain, serta berfokus pada informasi yang hanya memberikan dampak positif.

Seorang muslim sudah seharusnya menjaga derajat sesama saudara manusia. Bahkan Allah Swt telah mewanti-wanti umat manusia untuk tidak mencari tau keburukan orang lain dan tidak merasa bahagia diatas penderitaan saudara sesama manusianya seperti pada surah al-quran al-hujurat ayat 49.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain."

Kefetivitasan penggunaan etika sesuai perspektif komunikasi agama islam membuat pengguna sosial media dapat menghindari konten yang tidak baik, serta mengutamakan informasi yang benar dan lebih memilih tayangan yang memberikan manfaat edukatif. Dalam pandangan agama islam juga disebutkan bahwasaannya konteks sensasionalisme yang dapat merugikan orang lain sangat harus dihindari, karena umat muslim sudah seharusnya mengedepankan nilai-nilai yang membangun kebaikan bukan menciptakan konflik yang seharusnya tidak perlu untuk diurusi. Agama islam juga sangat mengedepankan edukasi dan pencerahan.

Keefektivitasan penggunaan etika bersosial media pada program infotainment dalam perspektif komunikasi islam dapat memberikan kontrol yang baik sesuai dengan aturan beragama islam. Agama islam sangat menekankan pentingnya kebenaran informasi, menghormati privasi, menghindari sensasionalisme, mengedepankan edukasi, dan lain-lain. Sehingga sebagai pengguna dapat memiliki tanggung jawab dalam memilih konten yang sejalan dengan nilai-nilai yang diperbolehkan dalam islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun