“Tanggal 17 Agustus 1945” katanya Indonesia telah merdeka dari jajahan bangsa lain. Penajajahan yang terjadi berabad-abad kini telah telah pergi berganti dengan hembusan angin sebuah kebebasan. Kebeban dalam segala hal, dalam befikir dan menentukan masa depannya sendiri.
Fenomena-fenomena penjajahan. Ia adalah penghancur kalbu, menguras dengan energi seperti lubang hitam yang menghisap semua yang ada dihadapanya tak terkecuali cahaya kebahagian dan cinta. Fenomena-fenomena penjajahan bisa di saksikan di mana-mana, tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Fenomena penjajahan tentang pertautan hati para remaja kita, yang lebih mengenal budaya korea dari pada budaya sendiri. Ya, ada ribuan orang gadis remaja yang perpakaian seperti bukan orang indonesia, yang sedang mengatri tiket konser. Sesekali diantara rasa lelah karena terlalu lama berdiri mereka mulai menirukan gaya-gaya artis yang mereka kagumi, bercerita kesana-kemari tentang kebudayaan bangsa lain. Padahal budaya bangsa sendiri sedang menangis ditinggal zaman.
Lalu ada fenomenya yang lain, ini tentang sikaya yang tak mau lagi makan-makanan indonesia. Sikaya lebih suka makanan sperti yang dimakan oleh para bangsa barat, makanan yang hampir menempati semua menu yang ada dimall, dan makanan tersebut belum tentu sehat. Padahal makanan bangsa sendiri mulai terlupa dan tergilas oleh derasnya makanan bangsa barat.
Terus masih adakah fenomena yang lain? Tentu ada. Fenomena tentang tangga nada nada, bayangkan saat Indonesia ditanya tentang tangga nada pasti yang ada dipikiran mereka pastilah tentang do, re, mi, fa, so..... padahal indonesia mempunyai tangga nada sendiri damilati nadadari sunda, selendro dan pelo dari jawa, dan sebagainya.
Masih banyak lagi tentang fenomena-fenoma penjajahan yang ada dibumi pertiwi. Ya, ini tentang pemikiran yang ada pada sekarang sebuah pemikiran bangsa barat, pemikiran individualis yang mengubah masyakat menjadi makhluk bukan sosial karena yang dipikirannya hanya dirinya sendiri.
Teknologi pun tak luput dijajah, kita hanya bisa mengikuti zaman tapan bisa mencipta. Kian hari indonesia kian menangis bukan karena teknologi kita tertinggal tapi karena kita terus dijajah tanpa bisa melawan.
Dan masih banyak lagi tentang penjajahan yang ada dibumi pertiwi kita.,
Entahlah dari bagian yang mana dari indonsia yang belum terjajah oleh bangsa lain,..???
Dapatkah kalian memberitahuku dari bagian yang mana dari indonesia yang telah merdeka seutuhnya,,.?????//////
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H