Mohon tunggu...
Naana.com
Naana.com Mohon Tunggu... Freelancer - ~Kenali Dirimu, dan Jangan Berlebihan~

Sebutir debu semesta yang senantiasa menghindu Kasih-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Museum Waktu

14 September 2024   13:26 Diperbarui: 14 September 2024   13:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tuhan memang tidak merancang kamu untuk melukis senyumku,

tetapi jangan kau gunakan ujung penamu untuk menghujam jantungku.

Tuhan memang merancang kamu untuk orang lain,

tetapi jangan lupakan Tuhan juga mengatur sedikit waktumu untuk bertemu aku.

Tuhan memang merancang aku untuk orang lain,

tetapi jangan lupakan Tuhan juga menyemai bibit-bibit rindu yang tak pernah menjadi subur meskipun kita sirami dengan bejana temu.

Aku!

Aku sendiri arkeolog itu,

Tak perduli dalamnya bentala waktu mengubur sejarah mu,

Ku gali bongkahan fosil yang kau sebut kenangan.

Prasasti kerinduan masih tertanam,

Artefak temu, masih terpaku.

Bibit-bibit yang tak lagi mampu bersemi,

kini telah membatu.

Kemudian,

Sebuah museum waktu berdiri megah di sudut terdalam hatiku.

Malang, 14 September 2024

~Naana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun