Halaman pertama,
Puisimu ku baca berulang,Â
tak tahu berapa kali senyumku mengembang.
Selami samudra ilusi tentang indah rembulan.
Tulismu,
ikan-ikan mendamba melalui pantulan purnama di permukaan segara.
Halaman ke dua,
kali ini kau puji keagungan sang surya.
Benar tulismu,Â
pucuk bunga tak bosan terpikat sinar eloknya.
Halaman ke tiga,
kau tulis tentang cantik ranum pipi bidadari.
Rupanya,
kau gilai senyum manis sang dewi.
Akankah aku?
Akankah aku si rembulan yang dirindui ikan-ikan?
Akankah aku sang surya yang pikat kembang?
Akankah aku bidadari yang kau gilai?
Akankah kau ramu aku dalam syairmu Tuan?
Sampaikan padanya,
Sejak dulu, aku menggilai senandung syairmu.
Malang, 17 Juli 2024
~Naana