jamu tradisional Mariney, akronim dari curcuma, tamarind, dan Honey yang diadakan oleh tim pengabdi Univiersitas Negeri Malang dan diketuai oleh Amina Divina P, S.Pd., pada Senin 16 Oktober 2023 tingkatkan kesadaran menjaga kesehatan siswa Sekolah Alam Nur Hikmah Kota Malang. Sebanyak 13 orang siswa antusias mengikuti pelatihan pembuatan jamu Mariney. Untuk mendukung kegiatan praktik, siswa diberikan buku bacaan prosedur membuat jamu Mariney berbasis cerita bergambar yang menarik minat anak. Tidak hanya kegiatan praktik, Dr. Sulisetijono, M.Si membersamai kegiatan penyuluhan untuk memberikan pengertian secara langsung tentang manfaat jamu.
Sekolah Alam Nur Hikmah - Pelatihan pembuatanJamu merupakan warisan budaya Indonesia dan dipercaya sebagai obat tradisional yang biasanya dikonsumsi dengan cara diminum untuk menjaga kesehatan dan memberi khasiat seperti vitamin, stamina, dan antioksidan. Namun faktanya, anak-anak tidak menyukai jamu karena rasanya yang cenderung pahit. Berbeda dengan Mariney, tambahan madu memberikan rasa manis yang disukai anak-anak bertujuan untuk membentuk anggapan bahwa jamu tidak sepahit yang mereka fikirkan sekaligus  membiasakan anak-anak mengkonsumsi jamu tradisional. "Ternyata tidak pahit dan saya suka" ungkap salah seorang siswa.
Kegiatan berlangsung tanpa hambatan, diawali dengan kegiatan penyuluhan untuk pemahaman awal terkait manfaat jamu untuk kesehatan. Dilanjutkan dengan kegiatan membaca buku proses pembuatan Mariney berbasis cerita bergambar sebagai langkah awal mengenalkan tatacara membuat Mariney sekaligus menarik minat anak untuk melakukan praktik. Setelah anak-anak memiliki gambaran cara-cara membuat Mariney, siswa diajak untuk praktik langsung dengan diawasi oleh tim pengabdi dan guru pengajar.
Bunda Aisyah selaku guru pengajar Sekolah Alam Nur Hikmah Kota Malang senang melihat antusiasme anak-anak dalam kegiatan pengabdian ini. "Tidak hanya menumbuhkan kesadaran akan kesehatan, kegiatan ini juga memberikan keterampilan baru kepada anak-anak agar bisa membuat jamu secara mandiri nantinya." terangnya kepada penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H