- Jika kasusnya seorang siswa yang sudah lulus dan memilih untuk melanjutkan ke perkuliahan maka lihat keuangan, apakah mencukupi pada kebutuhan. Jika iya maka kuliahlah
- Jika kasusnya seorang siswa yang sudah lulus dan benar-benar bertekad untuk melanjutkan perkuliahan tetapi kurang mencukupi terhadap kebutuhan lainnya (seperti sekunder dan tersier) maka kuliah sambil bekerja
- Jika kasusnya seorang siswa yang sudah lulus dan sungguh bertekad melanjutkan ke perkuliahan tetapi kurang secara finansial maka bisa ditahan dulu tekad melanjutkan pendidikannya. Lebih baik bekerja satu atau dua tahun dulu kemudian bisa berkuliah.
Dari ketiga di atas dapat menjadi pertimbangan bagi kalian untuk memikirkan kembali  tekad masing-masing. Sejujurnya kehidupan kampus tidak hanya tentang belajar dan berorganisasi. Tetapi pemenuhan kebutuhan dan ini yang terpenting. Karena ending dari perkuliahan tetap saja mencari pekerjaan. Sedangkan di era konsumerisme seperti saat ini, akan sulit jika pemenuhan keuangan masih minim sekali. Bukannya mencela, tapi kenyataannya idealisme saja tidak cukup.Â
Jadi simpulannya, memang benar dengan berkuliah peluang untuk mendapatkan posisi pekerjaan dirasa lebih enak. Tetapi perlu dipikirkan juga pilihan dan proses untuk berkuliah nantinya. Jangan sampai telah membayar semesteran tetapi tidak mendapat hasil apa pun. Dengan begitu, jika tujuannya bekerja lebih baik sambil bekerja atau bekerja dulu baru kuliah.Â
Kasarnya jika harus dikatakan, mending jadikan kuliah itu hanya untuk memahami sesuatu di balik fenomena dunia ini. Dengan begitu, fokus ialah bekerja dan uang. Maka setidaknya kalian tidak mengalami cidera antara kemampuan akademik dan ketersediaan finansial.
Mungkin benar menurut Marx bahwa ekonomi ini menjadi kebutuhan dasar seseorang. Status lulusan S1 tetapi mengalami masa-masa nganggur adalah hal yang berat. Dengan begitu, jangan polos dalam memasuki dunia baru seperti perkuliahan. Jangan tertipu oleh kisah-kisah novel, komik dan film yang begitu dramatis. Sesungguhnya cerita menjadi mahasiswa itu bergenre thriller dan psikological wkwkwk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H