Mohon tunggu...
Ami Haryatmi
Ami Haryatmi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Seorang nenek yg bersemangat. Melihat yang tersirat, terpanggil menjadikannya tersurat. \r\nTatkala kusentuh papan Qwerty, aku tidak ingin jariku hanya sekedar menari. Namun aku mau sesuatu yg berarti hadir di sini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melangkah Mantap di Jalan Senyap

4 November 2016   12:15 Diperbarui: 5 November 2016   20:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Café ini cukup dikenal beberapa komunitas, bahkan BBC Indonesia pernah berkunjung pula.

Saat aku berpamitan pulang, aku membawa buah tangan berupa beberapa pelajaran bahasa jari yang aku pelajari. Aku membawa pulang suatu pengalaman rohani yang menyentuh hati. Aku berdoa dengan segenap nurani, semoga tekad mereka semakin mantap, meskipun di jalan senyap. Semoga Misi cinta kasih dari sang pendiri, sukses dan menjadi inspirasi, agar semakin banyak insan yang berkenan mewadahi para insan difabel di negeri ini.

Dari yang aku nikmati di hari minggu pagi, ada sesuatu yang membuatku bertanya dalam hati, mengapa ketika aku datang, pengunjungnya hanya aku sendiri?, Ahaaaa…. Ternyata aku datang terlalu pagi. Café sesungguhnya belum buka dan belum ada makanan untuk disaji, sementara Nur si gadis dengan gerai rambut basahnya baru selesai mandi. Tetapi…… dengan senyum ramah mereka tetap melayani dan menyambutku dengan hati.

Setelah bincang-bincang kami dengan bahasa hati dan isyarat jari, aku meninggalkan tempat ini juga meninggalkan sekeping perasaanku disini. Perasaan kasih yang aku wujudkan dalam tulisan ini dengan tujuan agar semakin banyak orang yang berkunjung ke Café ini. Tidak hanya menyantap makanan fisik, tapi menuai pelajaran unik. Pelajaran bahwa betapa banyak orang sering menghamburkan kata dan energi pendengaran untuk hal yang kadang tidak berarti.

Nah para pembacaku yang terkasih, bila anda ingin suatu sensasi kasih yang mengiringi apa yang anda santap, silahkan mengunjungi Finger Talk Cafe. Bila anda ingin sejenak tirah dari gemuruh tekhnologi, atau bisingnya suara yang mempolusi, silahkan berkunjung kesini. Bila anda ingin merasa betapa selama ini kita kadang tanpa sengaja menghamburkan kata tanpa arti, atau mendengar riuhnya ucap yang membebani, silahkan bertandang kesini, Jl Pinang 37, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.

Bersama kunjungan Anda, mereka akan berjalan semakin mantap, tidak ada lagi jalan senyap. Anda bisa mengawali komunikasi dengan 3 kata ini : “ Salam, aku mau makan, terimakasih”       

Salam cinta kasih,

Ami Haryatmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun