Mohon tunggu...
Amilia Sarah Suciati
Amilia Sarah Suciati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa komunikasi Universitas Pertamina

Selanjutnya

Tutup

Book

Sebuah Perjalanan Menggenapkan Janji, Resensi Novel Janji Karya Tere Liye

24 Januari 2024   02:17 Diperbarui: 24 Januari 2024   02:19 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Siapa yang yang tak kenal Tere Liye? Saya yakin banyak orang sudah mengenal Tere Liye. Tere Liye adalah seorang penulis berbakat yang  beberapa  bukunya telah dijadikan film. Diantara sekian banyak buku Tere Liye, ada satu yang tak kalah menarik bagi pembaca yakni novel berjudul "Janji" yang terbit pertama kali  pada 1 Juli 2021.

Novel Janji karya Tere Liye adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan keindahan prosa dan kedalaman emosinya. Dalam novelnya, Tere Liye berhasil menciptakan dunia yang kompleks, penuh warna, dan penuh makna. Novel ini merupakan kisah kehidupan  tokoh utama yang mengalami perjalanan emosi yang mendalam. Tere Liye menarik perhatian pembaca dari awal hingga akhir dengan kejutan cerita yang dirancang dengan cermat.

Salah satu daya tarik utama novel ini adalah kemampuan pengarangnya dalam mendeskripsikan tokoh-tokohnya dengan sedemikian detail sehingga pembaca dapat terhubung secara emosional dengan mereka. Dalam "Janji," 

Novel bertema petualangan ini menceritakan  perjalanan tiga orang sahabat yang ingin mencari seseorang dan menyampaikan pesan kepada orang tersebut. Bercerita tentang perjalanan Hasan, Basso, dan Kaharuddin. Tiga sahabat yang dianggap nakal dan pembuat onar  mencari seseorang bernama Bahar. Mereka mencari Bahar karena hukuman yang diterimanya setelah perbuatannya memberi garam pada teh  calon presiden dan rekan-rekannya yang bersekolah di Sekolah Agama Buya. Sebaliknya, mereka bisa keluar dari pesantren tersebut dan dianggap lulus begitu menemukan Bahar. Dalam perjalanannya, mereka bertemu banyak orang, bahkan ada yang mengenal Bahar dan bercerita tentang masa lalunya bersama Bahar.

Hasan adalah sosok cerdas yang jeli, kreatif, dan peka terhadap situasi. Dia selalu menjadi mediator dan pembimbing antara kedua sahabat tersebut. Kaharudin sang pelindung  kedua sahabatnya terlihat dari  siap menjadi tameng  bagi kedua sahabatnya dalam situasi apapun. Sementara Baso berbicara secara blak-blakan, natural, dan tidak peka terhadap situasi di depan umum. Bahar adalah salah satu santri yang bersekolah di sekolah agama Buya  pada saat ayah Buya masih mengepalai sekolah  tersebut. Bahar dianggap sebagai murid paling nakal dan sering bertengkar dengan orang disekitarnya, terlibat sabung ayam, dan minum tuak. Namun puncak kenakalannya adalah ketika Bahar  membuat meriam bambu dan mengisinya dengan bubuk mesiu. Saat itulah ledakan menghantam sekolah agama tersebut, membakarnya.

Sayangnya, seorang santri terjebak di dalam salah satu ruangan di sekolah agama dan mengalami luka bakar hingga meninggal dunia. Kejadian itu membuat ayah Buya murka dan membiarkan Bahar untuk pergi meninggalkan sekolah agama seperti yang diinginkan Bahar. Namun tak lama kemudian ayah Buya bermimpi tentang Bahar dan berusaha  mencari Bahar, namun usahanya sia-sia dan Buya tetap melanjutkannya. Setelah lima tahun mencari Buya tetap tidak mendapatkan hasil, akhirnya Buya mempercayakan pencarian tersebut kepada Hasan, Baso, dan Kaharuddin. Dengan berbekal catatan kertas dan amplop berisi uang, ketiganya langsung berangkat  mencari Bahar. 

Novel ini memiliki alur bolak-balik, termasuk pencarian Bahar oleh tiga sekawan tersebut. Diceritakan sebagai peristiwa terkini, dan sebagian cerita Bahar diceritakan sebagai kilas balik. Kata-kata yang digunakan dalam novel ini merupakan kata-kata sehari-hari dan mudah  dipahami

Tere Liye mengeksplorasi tema-tema universal seperti cinta, persahabatan, dan perjuangan hidup. Kemampuan penulis memadukan unsur-unsur tersebut menciptakan cerita penuh makna yang  memberikan pengalaman membaca yang mendalam. Gaya bicara Tere Liye juga patut mendapat pujian yang tinggi. Ia mampu menciptakan gambaran visual yang kuat dengan kata-katanya, memperkaya imajinasi pembacanya dan membuat setiap adegan menjadi hidup dalam pikiran mereka. Dialog yang tajam dan bermakna memperkaya pengalaman membaca dan menjadikan setiap  percakapan menjadi momen yang tak terlupakan. Selain itu, plot yang dirancang dengan baik menjaga keseimbangan antara ketegangan dan kejutan.

Tere Liye dengan hati-hati memandu pembaca melewati lika-liku kehidupan sang protagonis. Setiap peristiwa seolah-olah terhubung dengan baik sehingga membentuk sebuah cerita yang utuh dan menarik. Elemen penting dari novel Janji adalah kekuatan karakternya. Tokoh utama bukanlah pahlawan yang sempurna. Sebaliknya, ia terdiri dari kelemahan dan ketidaksempurnaan yang menjadikannya nyata dan mudah dikenali. Hal ini menciptakan hubungan emosional yang kuat antara pembaca dan protagonis. Novel ini juga merinci aspek kehidupan, moralitas, dan filsafat. Tere Liye dengan hati-hati menyisipkan pesan-pesan yang menggugah pikiran tanpa memberikan kesan terlalu diperintah

Kesan pertama saya setelah membaca novel ini adalah kedalaman ceritanya. Tere Liye menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan sangat presisi untuk memungkinkan kreativitas sebanyak mungkin dalam membentuk plot dan skenario novel ini. Hal ini membuat beberapa alur cerita tampak tidak seperti kebetulan yang dipaksakan. Dengan gaya bahasa yang relatif mudah dipahami, Tere Liye berhasil mengusir rasa bosan dari rangkaian panjang cerita  yang dihadirkan dalam novel ini. Seiring berjalannya cerita, saya selalu  penasaran ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Novel ini terbilang bertema semi religi yang sarat akan nilai-nilai agama serta pesan moral. Salah satu contohnya yang paling spesifik disebut adalah pentingnya Tauhid. Meski begitu Tere Liye tetap tidak menghilangkan jiwa kritisnya ketika ia menceritakan dunia gelap di penjara. Antara nilai religius dan kritis bisa ia hadirkan secara proporsional dan masuk akal. Sehingga pecah fokus bisa terhindari manakala kedua hal yang berbeda itu ia sajikan di dalam novel ini.

Hal  menarik dari novel ini yaitu pembaca langsung dihadapkan pada konflik besar di awal cerita. Kemudian dilanjutkan dengan konflik  pendukung yang lebih banyak menggunakan teknik penulisan flashback yang pada suatu saat berubah menjadi susunan puzzle yang sempurna. Novel ini menantang pembaca  untuk memikirkan tentang kehidupan, cinta, dan janji-janji yang membentuk takdir kita.

Namun yang  kurang dari novel ini adalah beberapa lawakan dan sarkasme dalam novel ini, yang punchline-nya tidak tepat sasaran sama sekali. Komedi merupakan salah satu unsur yang diperlukan untuk menyegarkan kebosanan pembaca. Sebaliknya dalam novel ini komedi yang disajikan  masih klasik dan kanonik, atau bahasa gaulnya terkesan "renyah". Sudah bisa ditebak dari awal cerita  bahwa perjalanan ketiganya akan menjadi rangkaian cerita dari orang-orang yang bersentuhan dengan Bahar. Namun hal tersebut kemudian dibalikkan oleh kepiawaian Tere Liye dalam merangkai serial tersebut menjadi cerita yang sangat mendalam. Namun, sebaiknya jangan menempatkan hal-hal yang mudah ditebak seperti itu di awal cerita.

Novel ini mengingatkan kita  pada kata-kata Tan Malaka: "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki anak muda". Novel ini memberikan banyak  pelajaran  berharga bagi kita semua, khususnya para remaja putra dan putri yang membacanya. Di era perubahan ini, sangat penting bagi generasi muda untuk memiliki ide dan cita-cita. Dan sebisa mungkin jangan mengabaikan peran agama dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, perkataan dan nilai-nilai Tan Malaka  yang terkandung dalam novel ini sangat bermakna jika dijadikan pelajaran hidup saat ini.

Kesimpulannya, Janji karya Tere Liye adalah sebuah karya sastra yang menarik dengan prosa yang indah, karakter yang kuat, dan cerita yang mendalam. Buku ini direkomendasikan untuk orang orang yang suka novel dengan cerita petualangan dan yang memiliki alur maju mundur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun