Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki keberagaman mulai dari adat istiadat, suku, ras, etnis, budaya, bahasa, dan agama. Keberagaman tersebut merupakan salah satu keunikan tersendiri yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu dampak positif yang didapatkan dari adanya keberagaman di Indonesia. Namun, keberagaman yang dimiliki Indonesia juga pastinya memiliki dampak negative. Dampak negative yang ditimbulkan adalah keberagaman dapat memicu konflik antar suku, ras, dan etnis masing-masing kelompok/daerah di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya sikap saling toleransi terhadap perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.Â
Banyaknya perbedaan suku dan budaya di Indonesia menjadikan Indonesia dikenal oleh negara lain sebagai negara yang kaya dengan ragam budayanya. Hal tersebut menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia dan dapat dikatakan sebagai identitas nasional bangsa. Identitas nasional merupakan sebuah proses dari pewarisan budaya bangsa yang unik dan merupakan identifikasi dari setiap individu terhadap unsur-unsur warisan budaya itu sendiri(Wirajati, 2013). Identitas nasional merupakan hal yang dibangun dan dibentuk, bukan hal yang semata-mata muncul secara kebetulan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional merupakan hasil dari perwujudan identitas/ciri khas budaya.Â
Ketersinambungan yang erat antara identitas nasional Indonesia dengan budaya menjadikan kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan budaya sehingga dapat terus berkembang hingga tahun-tahun selanjutnya. Namun, beberapa hal menjadi tantangan untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya adalah masuknya era modernisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut (Makhmudah, 2015) modernisasi merupakan sebuah tatanan sosial yang sedang dalam proses menuju modern. Jadi, dapat dikatakan bahwa era modernisasi merupakan sebuah masa transformasi dari keadaan tradisional menuju keadaan terkini yang lebih modern. Tantangan tersebut merupakan sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat Indonesia untuk terus mempertahankan budaya dan karakteristik bangsa sehingga identitas nasional bangsa Indonesia yang dikenal oleh negara lain tidak luntur.
Budaya sebagai Identitas Nasional IndonesiaÂ
Menurut (Karmadi, 2007) budaya merupakan cara pandang dan cara hidup sekelompok orang yang telah disepakati bersama dan diturunkan kepada generasi-generasi berikutnya untuk dilestarikan dan dikembangkan. Budaya yang diturunkan meliputi berbagai hal yang menjadi ciri khas dari sekelompok orang/daerah tersebut. Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya mulai dari sabang hingga meraukenya. Banyaknya budaya yang dimiliki negara Indonesia menjadi ciri khas/karakteristik/identitas nasional bagi negara Indonesia. Identitas nasional ini perlu dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak muda atau yang lebih sering disebut dengan generasi millennial bangsa Indonesia. Â
Budaya yang diturunkan kepada generasi selanjutnya antara lain pakaian, bangunan, dan bahasa. Di Indonesia, tiap daerah memiliki pakaian adat masing-masing. Jumlah pakaian adat yang ada di Indonesia secara besar sebanyak 34 pakaian, sesuai dengan jumlah provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu, bangunan yang diturunkan kepada generasi selanjutnya meliputi rumah adat, tempat ibadah, dan pemakaman. Setidaknya ada 34 macam rumah adat yang ada di Indonesia sesuai dengan jumlah provinsi yang ada di Indonesia. Namun, berbeda dengan bahasa. Indonesia memiliki sekitar 700 bahasa daerah, karena setiap daerah juga memiliki bahasa yang berbeda-beda. Hal tersebut adalah sedikit contoh dari budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia.Â
Kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia hingga saat ini tidak lepas dari pelestarian budaya yang dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia terdahulu. Masuknya era modernisasi kedalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat mengikis kebudayaan yang ada di Indonesia secara perlahan. Hal tersebut menjadi tantangan bagi masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa dalam melestarikan dan menghidupkan kembali budaya bangsa agar bisa terus berkembang hingga ke generasi-generasi berikutnya.
Kondisi Identitas Nasional di Era ModernisasiÂ
Identitas nasional menurut Keillor dan Hult (1999) merupakan seperangkat makna yang dimiliki oleh suatu budaya yang membedakan budaya tersebut dengan budaya lainnya. Identitas nasional dipersatukan oleh berbagai faktor, seperti budaya, agama, dan warisan bangsa. Identitas nasional dibangun tidak berdasarkan satu aspek saja, melainkan gabungan dari beberapa ciri khas dari berbagai perbedaan dalam suatu bangsa. Hal-hal yang menjadi perbedaan dalam suatu bangsa pastinya akan memiliki perbedaan dengan bangsa lainnya, salah satunya budaya. Perbedaan budaya yang ada di Indonesia, membangun sebuah identitas nasional bangsa Indonesia.Â
Era modernisasi merupakan masa dimana segala aspek tradisional mulai berganti menjadi modern yang sejalan dengan kehidupan di masa kini. Modernisasi masuk melalui berbagai celah dalam kehidupan bangsa, mulai dari pendidikan, teknologi, hingga kebudayaan. Era modernisasi mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menjadi salah satu faktor seseorang melupakan dan meninggalkan kebudayaan yang telah diturunkan oleh nenek moyangnya dan mengikuti tren yang sedang berkembang saat ini. Modernisasi merupakan faktor penghambat pelestarian budaya oleh masyarakat.
Kondisi identitas nasional di era modernisasi mulai terancam dikarenakan adanya pola perubahan kehidupan masyarakat dalam berfikir dan memandang sesuatu. Modernisasi menjadikan kebudayaan, teknologi, dan model pendidikan dari luar mudah masuk kedalam negara Indonesia. Masuknya kebudayaan dari luar tersebut menjadikan masyarakat meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri dan larut dalam euphoria budaya lain. Pelestarian bangsa Indonesia mulai meluruh dan dampak yang diberikan adalah lunturnya identitas nasional bangsa Indonesia yang telah dikenal bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat identitas nasional bangsa Indonesia di era modernisasi dengan melalui pelestarian budaya asli negara Indonesia.Â
Upaya Pelestarian Budaya di Era ModernisasiÂ
Modernisasi membawa pengaruh positif dan negatif terhadap negara Indonesia. Pengaruh positif yang diberikan adalah negara Indonesia mendapatkan pelajaran mengenai teknologi dari negara-negara maju di dunia sehingga berdampak baik bagi pembangunan di Indonesia. Namun, dampak negatif yang diberikan adalah kebudayaan asing yang masuk ke dalam negara Indonesia secara perlahan menggeser budaya asli yang ada di Indonesia. Hal tersebut harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintahan dan individu warga Indonesia untuk menjaga budaya yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia. Â
Dalam memperkuat identitas nasional melalui pelestarian budaya, beberapa upaya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat/pemerintah daerah dan masyarakat daerah untuk melestarikan dan mempertahankan budayanya agar tidak terkikis oleh budaya asing yang masuk melalui arus modernisasi. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah terus mempertahankan adanya pelajaran bahasa daerah mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar agar siswa bisa terus mengenal budaya aslinya, mengingat salah satu budaya yang diturunkan adalah bahasa. Yang kedua adalah mengadakan pentas seni budaya setiap bulan atau setiap tahun. Pengenalan budaya melalui pentas seni akan menarik minat masyarakat untuk belajar lebih mengenai kesenian daerahnya. Setiap masyarakat diharapkan dapat tampil dalam acara tersebut dengan membawakan berbagai kebudayaan daerah yang ada.Â
Pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah, namun menjadi tanggung jawab dari masing-masing masyarakat Indonesia. Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah setiap orang tua mengajarkan dan mengenalkan budaya daerahnya kepada anak dan cucu mereka sehingga anak cucu mereka terbiasa kenal dan hidup dengan budayanya. Dengan melibatkan generasi penerus bangsa, diharapkan mereka yang mengenal budayanya dapat timbul rasa ingin melestarikan budaya yang telah dikenanya. Yang kedua adalah ikut memeriahkan acara atau pentas seni yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Dengan ikut memeriahkan acara kesenian tersebut, seseorang dapat dikatakan telah berkontribusi dalam mempertahankan identitas nasional bangsa Indonesia melalui pelestarian budaya.
Upaya mempertahankan budaya ini harus dilakukan bersama-sama baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah, pemangku adat, dan masyarakat daerah itu sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Diharapkan dengan adanya upaya untuk melestarikan budaya bangsa, dapat menguatkan identitas nasional di era modernisasi hingga masa-masa selanjutnya. Kuatnya identitas nasional menjadikan bangsa Indonesia terus dikenal oleh negara lain dengan ciri khas bangsa Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H