Mohon tunggu...
amie retna wulan dewi
amie retna wulan dewi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya seorang wiraswasta yang semula menjadi karyawan swasta. Hobi saya menulis, membaca, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mendengarkan Radio, Hobi Klasik yang Masih Asyik

27 Agustus 2018   20:11 Diperbarui: 28 Agustus 2018   00:14 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: dailymail.co.uk)

Apalagi saat ini, di mana wabah "gadget" menyebar luas ke mana-mana, tidak hanya di daerah perkotaan, namun juga hingga ke pedesaan, tidak hanya orang dewasa, namun juga anak-anak, membuat radio seperti nyaris tak "dikenal" oleh kalangan anak zaman sekarang.

Saat ini yang terlihat justru hampir semua orang "disibukkan" dengan smartphonenya, terutama kalangan muda dan remaja. Dan kalaupun telinga mereka dipasangi headset, pasti bukan radio yang mereka dengarkan, melainkan lagu-lagu dari "playlist" di handphone mereka.

Memang, mendengarkan radio seolah menjadi kegiatan yang langka, apalagi hobi. Masa iya di zaman serba canggih seperti sekarang masih saja hobi mendengarkan radio?! Mungkin begitu pikiran mereka.

Namun saya justru sebaliknya. Dengan segala hingar bingar kemajuan teknologi, saya termasuk orang yang setia dengan hobi jadul saya, yaitu mendengarkan radio.

Bagi saya, radio seperti menjadi saksi bisu perjalanan hidup saya dan memiliki histori panjang dalam hidup saya.

Saya tidak ingat kapan pertama kali saya mulai mendengarkan radio. Mungkin ketika saya masih sangat kecil dan masih tinggal di Karawang.

Namun yang pasti, ketika saya dan keluarga saya pindah ke kota Subang(ketika itu umur saya 5,5 tahun), radio seperti telah menjadi "bagian penting" dalam kehidupan keluarga kami.

Saat itu kami belum memiliki televisi. Jadi sebagai pengisi waktu, setiap malam, saya, kakak saya, dan ibu saya yang sedang menunggu kepulangan ayah bekerja, berkumpul di dalam kamar sambil mendengarkan radio yang waktu itu bentuknya kecil.

Kami sangat serius mendengarkan acara radio favorit kami yaitu Dongeng Sunda (dengan pendongeng tenar asal jawa barat bernama "Ua Kepoh") atau juga sandiwara radio (seperti Brama Kumbara, Saur Sepuh, dsb). Bahkan drama horor legendaris berjudul "Misteri Nini Pelet" yang suara tawanya selalu membuat bulu kuduk berdiri.

Begitupun bila pagi hari, kami selalu mendengarkan radio yang acaranya sama, yaitu Dongeng Sunda (namun berbeda judul).

Bila siang hari acaranya lagu-lagu, dan sore hari kembali acara dongeng sunda dan sandiwara radio. Begitu seterusnya selama bertahun-tahun, seolah tak ada bosannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun