Mohon tunggu...
amie retna wulan dewi
amie retna wulan dewi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya seorang wiraswasta yang semula menjadi karyawan swasta. Hobi saya menulis, membaca, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Anggap Sepele Geng Anak Perempuan di Sekolah!

23 Agustus 2018   05:36 Diperbarui: 26 Agustus 2018   19:05 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kita menjalani masa-masa sekolah, dari SD, SMP, hingga SMA, baik perempuan maupun laki-laki, kita pasti memiliki teman dekat, bahkan mungkin jumlahnya beberapa orang hingga akhirnya membentuk sebuah sekumpulan teman yang sering bersama-sama ke manapun dan di manapun. 

Sekumpulan teman dekat itu biasa kita sebut geng, yang cenderung memiliki kedekatan emosi, dan memiliki banyak persamaan, entah nasib, kecerdasan, hobi, karakter, sampai status sosial atau ekonomi.

Geng anak sekolah ada yang biasa-biasa saja atau bersikap sewajarnya saja, dalam arti hanya berkumpul dan bersama-sama, lalu masih berbaur dan berkumpul dengan anak lain yang di luar kumpulannya.

Namun ada juga geng yang sangat "eksklusif", dalam arti hanya mau menerima dan bersama teman yang berada dalam gengnya, lalu menutup rapat keberadaan anak lain di luar kelompoknya.

Bahkan ada juga geng yang "radikal", atau yang sangat loyal kepada sesama teman gengnya dan tak segan-segan "menyerang" anak lain yang mereka anggap mengganggu eksistensi atau harga diri mereka, atau salah seorang dari mereka. 

Tentu kita cukup sering melihat di internet atau media sosial tentang geng anak sekolah (terutama anak perempuan) yang mem-bully dan melakukan kekerasan fisik kepada anak perempuan lain karena dianggap mengganggu atau "macam-macam" kepada salah seorang di antara mereka. 

Biasanya yang jadi penyebabnya adalah soal laki-laki, namun tak jarang soal lain juga menjadi penyebab, misalnya soal ledek-meledek, atau dianggap tidak "menghormati" mereka.

Hal ini memang terlihat sangat sepele dan tidak masuk akal bagi orang dewasa, namun bagi anak seumuran mereka, itu adalah hal nyata dan yang cukup lumrah. 

Terlebih lagi bagi anak ABG hingga remaja yang masih mencari "identitas diri" atau jati diri, memiliki geng, terutama sekumpulan anak yang dianggap "hebat" atau "populer" adalah hal yang luar biasa dan membanggakan, bahkan mungkin bisa dianggap menyamai prestasi akademik sekolah. 

Karena itu bagi Anak SMP dan Anak SMA, sebuah geng seringkali dianggap lebih dari "keluarga", sehingga harus mendapat perlakuan dan penghargaan yang luar biasa baik dari sesama anggota, maupun dari orang lain, atau merasa kedudukan dan status mereka lebih dari kelompok lain.

Mereka pun memiliki "peraturan tersendiri" yang tidak hanya mengikat kumpulan geng itu sendiri, namun juga untuk anak lain di luar kelompoknya. Tak peduli apapun pendapat orang lain, ataupun kondisi orang lain. Bagi mereka, yang terpenting dan utama adalah "kepentingan" mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun