Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi di Indonesia dikenal memiliki kekayaan kulinernya yang khas dan unik, salah satunya adalah "Nasi Tutug Oncom" asal Tasikmalaya, atau yang lebih populer disebut Nasi T.O (Tutug Oncom---red) oleh masyarakat sekitar. "Tutug" artinya ditumbuk, jadi secara sederhana, Nasi T.O adalah Nasi yang dicampur dengan oncom yang telah digoreng atau dibakar lalu ditumbuk dan dihaluskan kemudian dibumbui dengan berbagai bumbu 'khas' yang diolah sedemikian rupa, hingga memiliki aroma dan cita rasa yang 'khas'.
Tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan atau dari mana tempat asalnya Nasi T.O ini. Namun konon, "awal mula" lahirnya Nasi T.O yang berkembang adalah karena kondisi masyarakat yang sedang mengalami 'Kesulitan Ekonomi', sehingga tidak memiliki cukup uang untuk memasak lauk pauk yang lezat sebagai 'teman nasi'. Maka masyarakat pun 'memutar otak' dan berkreasi dengan bahan dan bumbu seadanya.Â
Maka dipilihlah oncom yang harganya murah dan mudah didapatkan, lalu dengan sedikit 'sentuhan' bumbu, jadilah "Tutug Oncom", untuk kemudian diaduk bersama Nasi Putih yang masih hangat, maka terciptalah "Nasi Tutug Oncom". Supaya lebih nikmat, ditambahlah sambal, lalap, dan juga gorengan sebagai pelengkap.
Tak disangka, ternyata Nasi T.O ini dengan cepat menjadi populer dan disukai oleh masyarakat banyak, mulai dari orang dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan. Bahkan terus meluas ke hampir semua kalangan masyarakat hingga saat ini dan tak tergerus oleh perkembangan zaman. Saat ini Nasi T.O tak hanya menjadi makanan 'kelas bawah', namun juga disukai oleh masyarakat menengah ke atas. Nasi T.O ternyata mampu 'melepaskan' status sosial, ekonomi, pendidikan, dan profesi para penikmatnya.
Bahkan Nasi T.O pun mampu melintasi 'Generasi'. Tidak hanya orang dari Generasi Tua, atau Generasi Dewasa saja yang mengenal dan menyukai Nasi T.O, namun Generasi Anak zaman sekarang yang disebut "Anak Milenial" pun ternyata tak asing dan justru 'akrab' dengan Nasi T.O. Bagi kalangan Pelajar dan Mahasiswa, Nasi T.O sangat 'ramah' bagi kantong mereka.
Karena itulah di Tasikmalaya, sangat mudah menemukan Pedagang Nasi T.O. Apakah Pedagang Kaki Lima yang menjajakan Nasi T.O nya dengan menggunakan gerobak, Pedagang yang menjualnya di Warung terbuka, Warung Nasi tertutup yang sederhana, sampai di Rumah Makan yang tempatnya berkonsep "Saung Bambu Lesehan". Bahkan seiring perkembangan zaman, Nasi T.O Tasik ini pun telah banyak dijual secara online.
Semua "Pilihan" itu tentu kembali pada individu masing-masing, sesuai dengan Selera, Mood, Kesibukan, dan tentu saja 'Isi Kantong' yang tersedia. Namun yang pasti, Nasi T.O Tasikmalaya ini mampu menyatukan 'lidah' para penggemarnya yang berasal dari banyak 'Kalangan' dan lintas 'Generasi', sehingga menjadikannya sebagai Kuliner yang 'Populer' dan 'Iconik', yang sering membuat "Kangen" orang Tasikmalaya yang kebetulan sedang merantau ke luar kota.Â
Bahkan bukan hanya orang Tasikmalaya saja yang menyukai Nasi T.O ini, namun orang yang berasal dari kota lain pun banyak yang menyukainya. Dan bagi para pendatang atau 'Turis Lokal', Nasi T.O seolah menjadi "Makanan Wajib" yang harus diburu dan dinikmati.
Nasi T.O terus 'berekspansi' dan melebarkan sayap dan telah dijual di banyak kota lain seperti Ciamis, Pangandaran, Bandung, Karawang, Depok, dsb, sehingga tak sulit menemukan pedagang Nasi T.O. Jadi, bagi anda orang luar Tasikmalaya yang belum pernah mencoba Nasi T.O dan ingin menikmatinya, anda tinggal mencarinya di tempat sekitar anda.Â
Selamat Mencoba, dan Selamat Menikmati "Nasi Tutug Oncom Tasikmalaya Yang Melegenda" ini ya!Â
Hatur Nuhun...