Mohon tunggu...
Moh Amir
Moh Amir Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Manusia berantakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Segelas Kopi dan Buku Bacaan

23 April 2014   14:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Moh. Amir

Sebuah kata "seruput" menjemptku terbang bersama keindahan, sebab layang-layang terlalu sombong untuk sekedar menegur bercumbu denganku. aku duduk, diatas bangku yang menggelikan, dipenuhi tikus dan kecoak berkeliaran, membawa keangkuhan yang terlihat dari cara mereka memanifestasikan dengan badan.

aku, mahasiswa, segelas kopi hitam dan buku bacaan. mereka adalah bagian dari kehidupan, satu sama lain saling menyahut untuk sekedar bertengger di taman dan memenuhi rangkaian seri, pararel, atau pun gabungan dari keduanya demi memeriahkan kehidupan. ku ingat gelak tawa temanku, memekak telinga ditengah kebisingan dan kesemerautan hidup. lalu ia berkata: "kenyamanan bukan dicari, tapi diciptakan".

terhentakku didataran tak berpijak, dulu aku, ingin melihat semut meruntuhkan bangunan. hanya sebuah angan kesia-siaan, sempat kutemukan pesan "suatu saat kamu perlu untuk tidak memikirkan kesuksesan dan kegagalan, jangan pernah hal itu mengganggu dirimu" Anton Jacob.

lagi-lagi, perlahan aku tertampar, lepas tak bertepi, imajinasiku mengalir bersama hasrat jiwaku, keningku mengkerut dengan bibir yang sedikit sumringah. dalam hati, aku berbisik " kemungkinan hanyalah segelas kopi dan buku bacaan ini, yang akan menghantarkanku dari tengah lautan ke pulau itu" dan diatas semuanya hanyalah Tuhan dan Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun