[caption id="" align="aligncenter" width="250" caption="Sumber Gambar: http://syampin.files.wordpress.com/2010/10/3.jpg"][/caption]
Sebentar lagi saya masuk ke semester 6, yang artinya saya harus segera memilih sub bidang biokimiaku. Pilihannya ada pada metabolisme, biologi molekular, dan bioanalisis. Pilihan itu memang saya juga belum bisa memastikannya. Rumit sekali. Entah kenapa.
Satu sisi, saya suka metabolisme yang bermain langsung dengan makhluk hidup yang nyata seperti tikus dan kelinci. Metabolisme juga berkaitan dengan berbagai reaksi dalam tubuh yaitu pathway tertentu. Siklus krebs, glikolisis dan lain-lain.
Berbeda dengan bidang biologi molekuler, mereka bekerja dengan bidang molekular yang berhubungan dengan gen. Mereka melakukan dengan mikroskopis. Contohnya bioteknologi, rekayasa genetika dan lain-lain.
Bioanalisis. Bidang itu berisi berbagai analisis. Salah satu contohnya adalah mengetahui senyawa apa saja yang terdapat pada kunyit, temulawak, ataupun jahe yang nantinya digunakan untuk berbagai manfaat misal sebagai pengobatan penyakit. Bidang ini kaitannya dengan instrumental seperti analisis menggunakan alat spektrofotometri, kromatografi, dan ekstraksi.
Semuanya baik, sangatlah baik. Namun, manusia tidak bisa menguasai itu semua sekaligus dalam satu waktu. Butuh spesifikasi yang akan membuat kita fokus.
Saya merasakan fikiran saya terkadang berubah ketika melihat berbagai bidang ini. Ketika saya melihat yang menarik, maka saya terkadang berubah. Saya seharusnya fokus dan tidak berubah. Mungkin itu kelemahan saya. Sulit sekali untuk fokus pada satu bidang. Tapi mulai saat ini saya harus belajar.
Beberapa hal yang membuat saya berubah-rubah adalah banyak sekali kesempatan untuk dapat proyek dosen, proyek penelitian balai, ataupun lainnya. Saya juga tak tahu, mengapa saya sering sekali mendapatkan kesempatan untuk melakukan itu semua. Saya mungkin berfikir, untuk melakukannya karena kesempatan tidak datang dua kali. Tapi, pada nyatanya saya mengambil jatah bagi orang lain yang menyukainya. Hidup ini memang kompetisi, siapa yang kuat dan bertahan, dia yang menang. Karena kesempatan itu tidak datang dua kali.
Egois memang, tapi saya tidak boleh begitu. Saya harus bisa fokus pada satu hal. Tidak boleh berpindah-pindah. Baiklah, kalau begitu. Saya harus memilih.
Banyak teori mengatakan bahwa melakukan hal yang disukai cenderung akan lebih sukses dan bahagia bila melakukannya. Berbeda dengan asal mengambil kesempatan tertentu. Mungkin kesempatan itu tidak datang dua kali, tetapi kesempatan yang membuat menderita akan membuat tidak bahagia.
Ketika kesulitan itu dihadapi, dan itu berkaitan dengan hal yang disukai, kita akan merasa kuat dan senang untuk berjuang.
Nah itu dia, saya sudah menemukannya. Hal yang disukai akan membuat kita lebih sukses.
Aku ingin memilih dan meminang metabolisme. Hehe..
Wah, menulis memang bisa menguraikan benang kusut fikiran ya. Berbeda sekali jika benang kusut itu dibiarkan dalam fikiran. Lega rasanya.
Nyok.. nulis.. coba deh.. hehe..
Terimakasih udah mampir!
mampir juga:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H