Mohon tunggu...
Azmi Azhari
Azmi Azhari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

[M.Si] [Lecturer] [Biochemistry]\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belajar Menulis Novel dari Winda Krisnadefa

18 Desember 2010   00:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sumber Gambar: http://atmokanjeng.files.wordpress.com/2010/03/buku-tamu-wordpress1.jpg

Novel itu dia, sebuah buku yang dibuat oleh penulis dengan alur imajinasi dan menghibur. Novel dibuat penulisnya dengan gaya dia dalam bercerita. Penulis novel memang luar biasa. Bagaimana tidak, seorang sendirian bisa menjiwai berbagai karakter dan perasaan yang terjadi dalam alur cerita.

Winda Krisnadefa, siapa yang tak mengenal sosok penulis di kampung fiksi kompasiana itu. Berbagai tulisan telah dia lahirkan, tentunya dengan berbagai karakter di dalamnya. Beberapa fiksi yang berkesan buatku dari karyanya adalah serial emak dan otong, Serial Greendion, Novel Dwilogi Resep Si Onis dan lain-lain. Waw.. masih banyak karyanya yang tak aku sebutkan. Dia ibarat artis fiksi.kompasiana. Banyak sekali mungkin penggemarnya di kompasiana ini. Hehe.. maafin aku ya teh winda.. Aku buatin narsis. wkwkwkkkk

Aku selalu menginginkan untuk menulis fiksi. Aku adalah salah satu orang dari sekian banyak orang yang menginginkan menulis novel. Aku ingin berburu ilmu dari siapapun di dunia ini. Dan beruntungnya malam ini aku baru saja belajar menulis novel dari seorang Winda Krisnadefa. Aku mau ceritakan disini. Gaya tulisanku bercerita saja ya.. biar enak dibaca.

Singkat cerita, malam kemarin aku ingin belajar menulis novel. Segera deh aku sms teh Winda. Aku bertanya “teh Winda, boleh tanya gak? Aku pengen belajar nulis novel nih!! Hehe.. “ aku sms demikian karena aku sudah mengenalnya, gara-gara hasil kopdaran bareng babeh Helmi di Jakarta silam.

Sekitar kurang dari 5 detik, Smsnya masuk ke inbox hape ku. Isinya “boleh, hehe!”

Aku lanjut bertanya. “Teh, gimana caranya teteh menulis novel resep si onis di kompasiana? Apa teteh udah buat plot cerita mpe endingnya? Aku masih takut teh menulis!!!!”

Teh windapun balas smsku. Aku samain aja ya kata-katanya. “aku Cuma bagian pertamanya aja buatnya. Selanjutnya tiap posting aku tulis langsung, tanpa tahu kemana akhirnya dibawa. Pada akhirnya akan ketemu sendiri mau dibawa kemana ceritanya, asal dari awal memang udah ada konsep besarnya dulu. Sebenarnya caraku itu gak layak ditiru, karena terlalu beresiko ceritanya bertele-tele dan ngelantur kemana-mana. Tapi aku punya trik untuk menghindari itu. Aku anggep tiap bagian seperti puzzle yang saling melengkapi, jadi tidak ada bentuk lain yang bisa mengisinya. Aku tetep nyaranin bikin draft kasar aja dulu. Paling tidak awal, konflik, klimaks and ending. Itu udah cukup. COBA DEH!!!”

Dengan penasaran, akupun lanjut bertanya. “teh, gimana caranya menguatkan karakter n gk berubah sampai akhir cerita? Trus gimana caranya posting di kompasiana?”

Ini jawabannya. “Karakter itu harus dibuat diawal. Misalnya si A, umurnya sekian, pekerjaannya itu. Hobinya anu. Sifatnya suka begini. Latar belakang keluarganya gimana. Sampai kalau perlu kebiasaan-kebiasaannya kita ciptakan dulu. Itu penting supaya karakternya tidak berbelok ditengah cerita. Posting perbab aja. Kalau di kompasiana 1000-1500 kata perbab itu udah sedeng kepanjangan. Lebih dari itu capek yang baca. Hehe.. kutunggu ya!!!”

Itu dia yang ilmu pernovelan yang aku dapat darinya. Aku mendapatkan semangat lagi untuk menulis dan aku takkan pernah lagi takut menulis fiksi. Memang dulu, aku selalu takut untuk menulis fiksi. Aku takut gagal, aku takut jelek, aku takut segalanya. Banyak hal yang aku takutkan. Namun, ada cahaya penerang malam ini yaitu ilmu. Janganlah melakukan sesuatu tanpa ilmu, boleh jadi anda bisa. Tapi, pasti hasil pekerjaan tanpa ilmu tidak lebih baik daripada yang sudah berilmu. Sekarang, tinggal praktik. Bagi anda yang ingin berlayar dalam dunia fiksi. Saran dari teh Winda patut anda coba. Pesan darinya.. “coba aja, just try it!”

Sekian, semoga berkenan. Mohon bantuan teman-teman kompasiana untuk menilai karyaku nanti. Hehe..

Salam kenal semua. Bagi yang sudah kenal. Salam persahabatan.

Azmi Azhari

Ayoo mampir ke blogku:

1. cerita kehidupan

2. fiksiku

kunjungi juga Blog FIKSI (FORUM IMAJINASI DAN KREATIVITAS SASTRA IPB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun