Mohon tunggu...
Azmi Azhari
Azmi Azhari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

[M.Si] [Lecturer] [Biochemistry]\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kuliah, Kostan, Kantin, Hal yang Dipertanyakan

1 Desember 2010   02:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:09 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia mahasiswa, dunia yang penuh dengan tantangan. Perguruan tinggi merupakan ranah yang sangat menguntungkan dan ranah yang juga merugikan. Mengapa menguntungkan? Karena pada saat itu, keterampilan akan terlatih baik dalam soft skill dan hardskill. Lantas, dunia itu pula bisa merugikan. Bagaimana tidak, jika kehidupan mahasiswa hanya sebatas pada kuliah, kostan dan kantin. Jenis mahasiswa seperti ini yang pasti akan rugi.

Indonesia butuh pemuda yang tidak mudah menyerah. Indonesia butuh pemuda yang berinovasi dan kreatif. Indonesia tidak butuh manusia lulusan perguruan tinggi, tapi mudah menyerah. Lulusan perguruan tinggi yakni sarjana di indonesia banyak yang nganggur. Banyak dari mereka yang mencari pekerjaan namun tidak mendapatkannya. Bagi mereka yang sudah terbiasa terlatih dalam organisasi,melatih softskill dan berusaha berketerampilan, fikiran mereka tidak buntu untuk menyambung hidup. Bukan berarti mereka tidak kompeten di bidangnya, tapi ini urusan dengan bagaimana bisa survive dengan kehidupan yang serba sulit saat ini.

Study Oriented itu adalah istilah yang memang menghinggapi mahasiswa yang orientasinya hanya pada nilai dan IPK. Memang itu adalah hal yang penting. Tapi, ketika pekerjaan sudah diberikan dan diterima bekerja, tidaklah mungkin lagi perusahaan menanyakan IPK anda berapa. Sekarang, mahasiswa, rubahlah cara berfikir anda. IPK itu adalah hal yang penting, tapi softskill juga penting untuk menunjang dunia kehidupanmu pasca kampus.

“Lantas, apa yang harus saya pilih untuk bersoftskill?” pertanyaan ini sering membingungkan beberapa mahasiswa. Sulit memang memilih karena pada dasarnya pilihan itu punya beberapa resiko dan tantangan. Sama saja saat anda semua memilih jurusan saat kuliah. Jurusan yang dipilih menurut anda, adalah menentukan keterampilan utama anda kelak.

Saran saya, pilih yang anda suka. Tidak usah hiraukan berapa resiko yang anda dapat. Semakin besar resiko yang diambil, itu akan melatih diri anda semakin kuat dan jalan menuju kesuksesan semakin besar. Jadi, sekarang jadilah anda sendiri dan janganlah ikut-ikutan seperti bebek. Anda yang menentukan hidup anda. Bukan orang lain.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Amie Azmi Azhari

Kunjungi tulisanku yang lain:

FIKSI: CERPEN

KISAH FIRA MUNGIL # 1 SURI TAULADAN

KISAH FIRA MUNGIL #2 Kasih Sayang

KISAH FIRA MUNGIL #3 JUJUR

KISAH FIRA MUNGIL #4 SOPAN SANTUN

[FIKSI CERPEN] ANTARA KUCING DAN KEMANGI

Biokimia:

Reaksi Biokimia “Cinta” dalam Tubuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun