[caption id="attachment_254287" align="aligncenter" width="550" caption="Urn Tomb"]
Seorang lelaki berpakaian tentara suku badui menyapa ramah, bertanya darimana kami berasal. Indonesia jawab kami. Dia bercerita banyak tentang negeri Syam yang dulu menjadi salah satu tempat tujuan berdagang Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wassallam. Dan Jordan adalah salah satu diantaranya. Lupa bertanya siapa namanya, karena terlalu serius mendengarkan cerita.
Hampir sekitar lebih dari setengah jam kami beristirahat di sini. Waktu menunjukkan pukul 11.45. Suhu udara cukup panas, mungkin lebih dari 30 derajat celcius. Setelah memulihkan tenaga, kami memutuskan turun dan menyudahi perjalanan. Tenaga kami sudah lumayan terforsir untuk sampai ke tempat ini. Berjalan kaki hampir sejauh 5 km membuat kaki berat melangkah. Anak-anak juga tampak tak sanggup meneruskan petualangan seru ini. Gamang juga untuk kembali ke tempat mengawali perjalanan pagi tadi.
Padahal masih banyak tempat menarik, jaraknya kurang lebih 1 sampai 2 km dari Urn Tomb. Sudahlah, berhubung masih ada lanjutan perjalanan ke Amman siang ini jadi kami tak memaksakan diri menelusuri bagian kota Petra yang lain.
Air mineral kami sudah habis, rasa haus melanda. Terpaksa kami membeli minuman di area dekat bangunan teater. Harga makanan dan minuman di tempat ini super duper mahal. Minuman kaleng dan air mineral botol kecil di hargai 2 JOD, hampir Rp. 30.000. Gila!! Tapi toh dibeli juga karena butuh.
Mampir sejenak di Al-Khazneh untuk mengambil foto lagi. Foto tadi pagi tak cukup memuaskan saya. Sudah diwanti-wanti oleh anak-anak untuk tak berlama-lama berfoto ria. Tempat ini lebih ramai dibandingkan tadi pagi saat kami baru sampai. Sudah banyak turis. Yap! Hanya sekitar 15 menitan berhenti di Al-Khazneh untuk kemudian melanjutkan berjalan kaki. Ingin rasanya naik kereta kuda. Tapi mengingat tarifnya yang mahal dan hanya bisa dinaiki maksimal 3 orang, niat itu kami urungkan. Padahal Faiz sudah merengek kelelahan. "Anggap saja kita lagi pemanasan untuk main bola, Iz.." rayu saya.
Setelah hampir 1 jam berjalan, akhirnya sampai juga di visitor center. Lega. Segera saya buka sepatu dan berselonjor meregangkan otot kaki yang sudah berjalan lebih dari 8 km. Benar-benar wisata yang butuh stamina tinggi. Untung kami memakai sepatu kets,jadi kaki tidak mengalami lecet.
Blusukan ke kota batu yang pernah hilang itu memang cukup mahal dan melelahkan. Bayangkan, untuk sampai ke sana, kami harus bersusah payah berjalan kaki sejauh hampir 9 kilometer dan harus membayar 210 USD, hampir 2 juta rupiah untuk 3 orang. Tiket obyek wisata paling mahal yang pernah kami kunjungi.
Namun, kita tak akan kecewa tatkala menyaksikan keindahan dan keunikan kota yang dijuluki The Red Rose ini. Sungguh kota yang menakjubkan.
Setelah cukup beristirahat, kami kembali ke mobil. Perjalanan ke Amman harus dilakukan siang ini juga, agar tak terlalu sore sampai di sana. Takutnya Kings Highway ditutup lagi sehingga harus lewat jalan alternatif seperti kemarin dan butuh waktu 5 jam. Semoga perjalanan ini lancar dan tidak ada halangan berarti.
Kami akan menjelajah Amman dan sekitarnya untuk 4 hari ke depan. Ditunggu ya.. :)
Cerita sebelumnya : 5 Jam yang Melelahkan dari Amman menuju Petra Jelajah  Jordan dengan Mobil Sewaan Cerita Dibalik Persiapan Liburan ke Jordan _______
- Semua foto adalah koleksi pribadi
- Sumber sejarah : www.tourism.jo & wikipedia