Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Natalia Partyka: Atlet Tenis Meja Penyandang Difabel di Olimpiade London 2012

30 Juli 2012   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27 4642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Natalia Partyka (en.paralympic.beijing2008.cn)"][/caption]

Siaran langsung pertandingan cabang tennis meja Olimpiade London nomor tunggal putri Sabtu malam lalu (28/7) lain dari pertandingan biasanya. Pertandingan antara Polandia dengan Denmark mempertemukan Natalia Partyka dengan Mie Skov untuk memperebutkan posisi 32 besar.  Berbeda dari pertandingan biasanya karena yang bertanding di nomor tunggal putri kali ini salah satunya adalah penyandang difabel.

Pertandingan "tidak imbang" ini menarik perhatian saya karena cukup seru dan mendebarkan. Partyka beberapa kali mematahkan serangan lawannya Mie Skov asal Denmark dengan smash-smash sangat akurat hanya dengan tangan kirinya.  Walaupun pada awalnya tertinggal, namun kemudian Partyka memenangkan pertandingan itu dengan skor 4-3

Natalia Partyka dikenal sebagai atlet tenis meja yang cukup mumpuni. Gadis kelahiran 27 Juli 1989 dilahirkan hanya dengan satu tangan, dia tak memiliki tangan kanan sejak lahir. Dia memenangkan pertandingan cabang tennis meja untuk pertama kalinya pada tahun 1999 saat ia berusia 10 tahun dalam Disable World Championship. Lalu secara berturut-turut pada tahun 2000 menggondol medali emas untuk cabang ini di  Summer Paralimpyc (Olimpiade penyandang cacat) di Sidney, Australia.

Pada tahun 2004 membawa pulang kembali medali emas di nomor tunggal dan perak di nomor beregu  pada ajang yang sama di Athena. Pada tahun yang sama  (2004) Partyka lagi-lagi memenangkan 2 medali emas di ajang European Championship for Cadets yang diselenggarakan oleh International Table Tennis Federation (ITTF), dan pertandingan ini bukan merupakan pertandingan olahraga untuk penyandang difabel.

Di tahun 2006, Partyka kembali membawa pulang 3 medali emas pada kejuaraan paralympic Eropa, 1 emas dan 2 perak di kejuaraan tenis meja Internasional untuk penyandang cacat. Medali perak juga pada nomor beregu dimenangkan pada tahun yang sama  pada ITTF European Junior Championship. Pada 2007, tiga medali emas berhasil dimenangkannya pada kejuaraan paralympic Eropa dan perunggu pada ITTF World Junior Teams.

Olimpiade pertama yang dia ikuti adalah Olimpiade musim panas tahun 2008 di Beijing.  Pada waktu itu ada 2 atlet difabel yang mengikuti olimpiade pada cabang yang berbeda.  Selain Natalia Partyka di cabang tennis meja, ada Natalie du Toit di cabang renang.

Untuk olimpiade London tahun 2012 ini, juga ada 2 penyandang difabel yang ikut serta. Selain Partyka dari Polandia ada pula Oscar Pistorius dari Afrika Selatan yang merupakan atlet cabang lari cepat. Walaupun banyak orang sangsi atas kemampuan Oscar karena dua kakinya diamputasi dan hanya mengandalkan alat khusus yang dipasang pada dua kakinya itu, toh dia tetap percaya diri untuk bersaing di  Olimpiade 2012 ini. Keduanya akan berkiprah pada Olimpiade dan Paralympic musim panas tahun 2012.

[caption id="" align="aligncenter" width="324" caption="dealforhope.wordpress.com"][/caption]

Saat ini Partyka berada diperingkat 68 dunia untuk cabang tenis meja. Natalia Partyka telah membuktikan bahwa tak seharusnya penyandang difabel dipandang sebelah mata. Dia juga membuktikan kemampuannya bersaing dengan atlet normal di sebuah ajang olahraga bergengsi dunia. Kita lihat saja, apakah dia kembali berhasil membawa medali emas seperti pada Olimpiade Beijing 2008 lalu.

Salam hangat...

________________________

* sumber biografi : wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun