Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Agen Asuransi Ternyata Tidak Jujur!!

2 Juni 2012   02:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:30 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_185141" align="aligncenter" width="250" caption="asuransicerdas.com"][/caption]

Tadi malam selepas Isya' kami (saya dan suami) ngobrol berdua di ruang tengah. Biasalah, ngobrol ngalor ngidul kalau nggak ngomongin politik (padahal saya juga nggak ngerti hehehe...), cerita sejarah, ngomongin saham yang kebetulan beberapa bulan ini lagi anjlok (ini saya juga nggak ngerti), ngomongin tingkah laku anak-anak atau tingkat yang lebih serius ngomongin masa depan, terutama pendidikan anak-anak.

Tiba-tiba saya ingat, ini sudah masuk awal bulan  Juni lalu saya bertanya padanya,

"Mas, bayar asuransinya akhir bulan Mei apa akhir bulan Juni ya..?"

Kami memang mengikuti sebuah "merk" asuransi, dan tahun ini sudah masuk tahun ketiga. Tujuannya utamanya sih investasi alias menabung. Judul asuransinya adalah asuransi pendidikan. Preminya kami bayar setahun sekali dengan jumlah yang cukup besar, karena asuransi itu untuk 3 orang anak kami.

"Iya, awal bulan ini jatuh tempo bayar preminya, tapi sudah aku isi tabungannya untuk di debet.."

"Tapi aku nyesel ikut asuransi itu, potongannya itu banyak banget. Masa sih tiap bulan potongannya rata-rata Rp. 200.000, mendingan dimasukin reksadana. Karena sebenarnya tujuan utamaku itu bukan semata-mata beli asuransinya tapi lebih ke investasi dana."

Lalu saya nanya lagi, " Rp.200.000..??? Emang potongan apaan Mas?"

"Itu katanya untuk administrasi. Tapi herannya potongan administrasinya itu dihitung berdasarkan saldo, jadi kalau kita bayar premi yang tiap tahun itu potongannya jadi tambah banyak. Nah tiap bulan masih juga dipotong, nggak peduli unit link-nya terpuruk tetep aja dipotong."

"Emangnya nggak dijelasin sama agen asuransi soal potongan itu?" tanya saya.

"Nggak!! Dia cuma bilang katanya pada tahun ke-3 premi kita akan dapat bonus 10%, misalnya kita bayar 10 juta jadi 11 juta. Aku pikir lumayan juga nih.." "Aku baru tahu soal potongan itu setelah dikirim rekening korannya."

"Uang yang sudah kita bayarkan itu memang sudah dipotong untuk bayar asuransinya di muka, prosentase pada tahun pertama 50:50 (50% asuransi dan 50% investasi), lalu tahun kedua 20:80 (20% asuransi dan 80% investasi),  tahun ketiga dan seterusnya investasi kita menjadi 110%, yang 10 % itu bonus"

"Mestinya kalau dilihat dari prosentase itu, tanpa hasil pengembangan sekalipun saldo investasi kita 65% dari yang sudah disetor (50%+80% /2 = 65%). Tapi kenyataannya saldonya tinggal 55%, gila nggak tuh potongannya??! Padahal tiap tahun nilai unit linknya sedikit naik dalam 2 tahun terakhir."

"Aku pikir potongannya itu flat, kalau ini tiap bulan nggak sama tergantung jumlah saldo. Jadi investasinya gak berkembang karena digerogoti sama yang namanya administrasi itu. Apalagi sekarang kan saham fluktuasinya lagi nggak bagus.."

"Kalau kita cairkan sekarang pasti kita yang rugi, jadi kita tunggu setelah 5 tahun aja meskipun itungannya belum balik modal, aku males ikut asuransi lagi!! Agennya nggak jujur, yang manis-manis aja dikasih tahunya, soalnya mereka keburu pengen produknya laku!"

Membeli sebuah produk asuransi saat ini sudah hampir menjadi kebutuhan. Biaya pendidikan yang makin hari makin tinggi membuat asuransi menjadi satu solusi untuk menginvestasikan dana. Lihat saja saat ini penawaran asuransi  sangat beragam jenis dan merknya.

Namun patut menjadi perhatian kita sebagai konsumen, seringkali agen asuransi hanya menawarkan dan memberikan penjelasan yang "menguntungkan" saja. Mereka tidak memberikan penjelasan yang detail terutama soal potongan administrasi yang "mencekik" seperti kasus yang terjadi pada kami. Jadi sebagai konsumen kami merasa dijebak, mau keluar rugi, mau diteruskan juga setengah hati.

Sepatutnya sebagai konsumen kita yang harus teliti dalam membeli sebuah produk asuransi, selain banyak bertanya, kita juga harus banyak mencari informasi agar tidak terjebak pada manisnya rayuan agen asuransi. Semoga pengalaman kami ini menjadi pelajaran bagi konsumen asuransi lainnya. Telitilah sebelum membeli.

Salam hangat... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun