Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Heran, Kenapa Ya Masih Banyak Ibu Enggan Memberikan ASI?

1 Mei 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini yang cukup banyak membuat ibu-ibu enggan memberikan ASI pada bayi mereka. Semakin banyak iklan susu formula yang mengatakan bahwa merk susu produksi mereka unggul dan sangat baik untuk membuat anak-anak menjadi cerdas, tahan penyakit, dan sehat. Iklan yang gencar ditambah "dukungan" rumah sakit untuk memberikan susu formula saat bayi baru lahir menjadi semakin menyesatkan. Seolah-olah susu formula lebih baik dari ASI.

Padahal kenyataannya ASI adalah produk alami tubuh manusia yang dianugerahkan Tuhan untuk diberikan pada manusia. Ya jelas tidak ada bandingannya... Sudah ada yang gratis koq malah pilih ngeluarin uang.

3. Malas

Karena saat menyusui penampilan tidak fashionable maka malas menjadi salah satu alasan yang dikemukakan kenapa tidak memberi ASI. Memberikan susu formula dengan botol dianggap tidak merusak penampilan dan nggak bikin berantakan katanya. Hehehehe... alasan yang cukup membuat kening saya berkerut. Mau punya anak tapi nggak mau terganggu penampilannya karena menyusui.

Apapun alasannya, ASI tetap makanan pertama untuk bayi dengan nutrisi paling lengkap dan nomor satu di jagat raya ini. ASI adalah hak anak dan ibu memiliki kewajiban untuk memenuhi hak anak tersebut.

Dan saya menyesal..... pernah tidak memberikan ASI ekslusif pada 2 anak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun