Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Heran, Kenapa Ya Masih Banyak Ibu Enggan Memberikan ASI?

1 Mei 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13358496591925028361

Karena informasi tentang ASI sudah sangat berkembang waktu itu, ditambah saya juga semakin mahir browsing di internet. Sejak hamil anak ketiga, saya bertekad untuk memberikan ASI Ekslusif pada 6 bulan pertama dan memberikannya terus sampai anak berumur 2 tahun. Karena bertekad bulat itulah, saat kelahiran bayi saya menolak mentah-mentah pemberian susu formula dari rumah sakit. Walaupun sempat kecolongan juga pada jam-jam pertama, pihak rumah sakit ternyata memberikan susu formula merk terkenal dan mahal pada bayi saya yang baru lahir.

Sebabnya adalah karena saya melahirkan secara caesar, dan sempat tidak sadar sehingga saya dipisahkan dengan bayi selama beberapa jam. Setelah saya saya sadar saya meminta (agak memaksa) agar saya bisa menyusui bayi saya. Beberapa perawat mengatakan pada saya waktu itu agar susu formula yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit tetap diberikan pada bayi. Tapi saya "membandel" dengan tidak memberikan susu kaleng itu pada bayi saya sehingga akhirnya memang susu formula sama sekali tidak saya berikan. Alhasil saya sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan berlanjut sampai anak ketiga saya berumur 2,3 tahun.

Faktanya

Mengamati tumbuh kembang ketiga anak saya dari tahun ke tahun saya lalu bisa menarik kesimpulan bahwa ASI memang sangat membantu dalam membentuk antibodi pada tubuh anak-anak. Jika anak pertama rentan alergi dan gampang sekali flu, batuk dan pilek, anak kedua juga mudah tertular flu maka anak ketiga sangat tahan luar biasa terhadap serangan virus flu. Diare, alergi, dan beberapa penyakit khas anak-anak hampir tidak pernah menempel di tubuhnya. Hanya batuk sesekali jika dia salah makan. Terutama saat mereka berada pada usia rentan terkena penyakit (usia balita).

Pernah suatu kali, 2 anak barengan terkena demam berdarah dan harus opname di rumah sakit, kami sempat khawatir karena demam berdarah mudah sekali menular namun si bungsu sehat dan segar bugar. Entah ini karena antibodi yang sudah terbentuk karena pemberian ASI ekslusif atau bukan tapi saya sih tetap yakin 100% ini karena ASI.

Jika dilihat dari rekam medis mereka bertiga, si bungsu hampir tidak pernah menjadi pelanggan dokter dibandingkan dua kakaknya untuk kasus pengobatan sebuah penyakit. Hanya saat melakukan imunisasi saja dia saya bawa ke dokter.

Kenapa Ibu tidak memberi ASI pada bayinya??

Informasi tentang keunggulan ASI sudah sangat banyak dibahas oleh para ahli, baik di media cetak (buku, majalah, koran), televisi ataupun internet. Maka saya agak heran dengan para ibu yang enggan memberikan ASI pada anaknya sehingga lebih memilih memberikan susu formula yang memerlukan budget tambahan tentu saja. Beberapa alasan dikemukakan oleh beberapa teman yang saya ketika saya bertanya kenapa tidak memberi ASI.

1. ASI tidak keluar

Alasan ini sebenarnya kurang bisa diterima, karena secara alami ASI akan keluar dan Tuhan tidak membedakan satu ibu dengan ibu yang lain. Hanya tergantung kemauan dan keyakinan si ibu untuk memberikan ASInya. Untuk alasan ASI tidak keluar sebenarnya ada beberapa penyebab antara lain :

  • Asupan gizi
  • Faktor kesehatan ibu
  • Psikologis

Dan ketiga hal itu sebenarnya bisa diatasi dengan mudah kalau ada niat ditambah dukungan dari suami dan keluarga. 2. Termakan iklan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun