Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengintip Kuburan Fir'aun Dalam Pyramid

17 April 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 5316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan Red Pyramid terdapat tangga setinggi kurang lebih 20 meter menuju pintu masuk ruangan. Tidak ada biaya tambahan untuk memasuki ruangan dalam pyramid, cukup menunjukkan tiket masuk kita. Ada satu penjaga yang bahasa Inggrisnya lumayan baik, biasanya pengunjung memberinya 5 LE untuk tip. Dia akan mengatakan "no problem" jika ada pengunjung terlihat ragu untuk memasuki ruangan pyramid ini.

Pintu masuk pyramid ternyata berupa lorong dengan kemiringan 45 derajat yang cukup curam dengan kedalaman sekitar 50 meter. Ada tangga berupa kayu yang diberi besi sebagai penahan kaki lumayan ngeri kalau kita melihat ke bawah dan harus hati-hati jika menuruni tangga. Tinggi pintu hanya sekitar 1 meter saja, jadi kita harus membungkukkan badan sambil menuruni tangga.

[caption id="attachment_175197" align="aligncenter" width="313" caption="Pintu Masuk ke dalam Red Pyramid"]

1334650860110472155
1334650860110472155
[/caption]

Sampai di dalam, cukup menakjubkan walaupun aroma pengap akan menyergap. Ruangan terbagi atas 3 bagian, ruangan pertama dan kedua hanya berupa serambi. Ruangan kedua berada di lantai 2, ada tangga kayu menuju ke sana. Tangga kayu bukan asli peninggalan ribuan tahun lalu, tapi dibuat untuk memudahkan pengunjung melihat ruangan ke tiga. Kalau dahulu kala entah apa yang digunakan untuk naik ke lantai 2. Dari ruangan kedua baru menuju ruangan ketiga sebagai tempat penyimpanan peti mati . Tentu saja peti mati sudah tidak ada lagi, namun terlihat tempat penyimpanannya di sana. Sepertinya ruangan memang dirancang sedemikian rumit untuk mengelabuhi orang-orang yang berniat jahat mengambil harta benda raja yang memang ikut di simpan dalam pyramid.

[caption id="attachment_175200" align="aligncenter" width="309" caption="Serambi kedua dan tangga menuju ruangan ketiga tempat peletakan peti mati "]

13346510891945695555
13346510891945695555
[/caption] [caption id="attachment_175202" align="aligncenter" width="430" caption="Tempat peti mati Fir"]
13346513191000272743
13346513191000272743
[/caption]

Turun naik dalam sebuah ruangan yang cukup curam membutuhkan tenaga ekstra. Terutama untuk orang-orang yang berbadan besar. Saya lihat orang-orang asing bermandi keringat keluar dari dalam pyramid. Untung saja saya tidak mengeluarkan keringat setetespun walaupun paha terasa pegal hehehe...

Jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang jaman dulu memasukkan peti mati beserta harta benda raja itu ke dalam ruangan pyramid yang sempit itu ya???

Bent Pyramid

[caption id="attachment_175207" align="aligncenter" width="491" caption="Bent Pyramid "]

13346519951407805647
13346519951407805647
[/caption]

Pyramid berbentuk unik ini terletak di selatan Red Pyramid. Bagian bawah piramida memiliki kemiringan 54 derajat tetapi bagian atas sudutnya sangat dangkal yaitu hanya 43 derajat. Jadi terlihat sekali bentuk bengkoknya dan sepertinya ada revisi konstruksi pada masa itu. Umurnya lebih tua dari Red Pyramid karena konstruksi Red Pyramid lebih proporsional dan kemiringannya lebih landai. Banyak juga di beberapa sisi piramida bengkok ini susunan batu-batunya sudah banyak mengalami kerusakan.

Ada juga tangga menuju ke dalam piramida ini tetapi tidak ada penerangan di ruangan dalamnya seperti di piramida merah. Cukup ngeri juga jika masuk ke ruangan sempit dan pengap tanpa ada penerangan. Dan waktu saya ke sana pintu masuknya juga sedang ditutup. Akhirnya ya hanya berfoto ria di luarnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun